Last Updated on February 14, 2012 by
GILAMOTOR.com, Jakarta. – Seorang pebalap profesional bukan hanya paham dan lihai mengendalikan tunggangannya, tapi juga mengerti dan peka apa permasalahan dalam pengembangan motornya secara teknis. Dengan kata lain, motor dan pebalap harus menyatu sehingga pebalap lebih mengenal karakter motornya.
Melalui Yamaha Riding Academy (YRA), Yamaha berusama mendidik para pebalap muda ke arah sana. Sehingga para pebalap muda didikan YRA mampu memberikan input dalam pengumpulan data untuk pengembangan motor balapnya.
“Kami sudah mulai mendidik para pebalap kami ke arah sana. Sehingga para pebalap di YRA tak hanya melatih skill dan fisik saja tapi juga pengetahuan teknis,†jelas Ari Wibisono, Manager Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
“Kami sadar itu membutuhkan waktu lama, tapi itulah pebalap, semua harus terbentuk dengan sungguh-sungguh melalui gemblengan dan bukan jadi pebalap instant,†tambah Ari.
Untuk menuju ke ajang internasional sesuai tag line yang digambar-gemborkan Yamaha, Road to World Champion, dalam pelatihan di YRA akan menggunakan Yamaha R6. Walau bagaimana pun, pertarungan pebalap di tingkat dunia baik FIM Asia, Superbike hingga MotoGP menggunakan motor sport bukan motor bebek seperti yang banyak digelar di Indonesia.
“Ini adalah salah satu langkah kami untuk mencetak pebalap profesional yang mampu bersaing di kancah balap dunia,†tegas Ari.
Semoga saja langkah latihan dengan motor bermesin 600 cc juga diikuti produsen motor lain yang ingin memajukan dan meningkatkan kualitas pebalap Indonesia.
Penulis | Foto : @Jayadi72