Last Updated on September 5, 2012 by
GILAMOTOR.com, Jakarta. – Jelang pelaksanaan cabang olah raga (cabor) balap motor Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, 9 – 11 September, Yamaha telah menyiapkan mekanik dan memodif bodi motor. Sebagai sponsor penyedia motor untuk cabor ini, Yamaha menyiapkan 90 motor (45 Jupiter Z dan 45 Jupiter MX).
Mekanik-mekanik Yamaha bertugas melakukan supervisi kontrol mengawasi penggunaan motor sesuai ketentuan dimana mesinnya standar dan bodinya setingan racing. Sementara pembagian motor buat pebalap dilakukan lewat undian. Jupiter Z untuk kelas perorangan dan kelas beregu 110 cc sedangkan Jupiter MX kelas perorangan dan beregu 125 cc.
â€Yamaha memberikan support untuk PON karena ini ajang pembinaan pebalap agar lebih profesional dan mendukung program pemerintah. Ini juga bukti komitmen kami di balap nasional. Bukan hanya PON, tapi komitmen kami di dunia balapan juga dilakukan lewat Yamaha Riding Academy (YRA) dan mengantarkan pebalap ke ajang internasional,†papar Indra Dwi Sunda, PR Corporate & Communication Head Yamaha Indonesia.
Jadwal cabor balap motor dimulai dari pendaftaran ulang dan undian motor bagi pebalap pada tanggal 9 September. Esok harinya sesi latihan dan kualifikasi. Lalu balapan di tanggal 11 September dimana di masing-masing kelas pebalap menjabani 20 lap. Mereka akan bertarung di Sirkuit Balap Motor Sport Centre, Bangkinang, Kampar. Panjang lintasan sirkuit buatan ini 1.250 meter dan lebarnya 8 meter. Karakter trek high speed, searah jarum jam, jumlah tikungan 12 (8 kanan dan 4 kiri).
Di kali ketiga dilombakannya cabor balap motor di PON ini, terhitung ada 112 starter dari 27 provinsi memperebutkan empat emas. Masing-masing kelas beregu diikuti 32 starter (satu regu dua pebalap) dan masing-masing kelas perorangan 24 starter. Tuan rumah mendapatkan jatah 2 starter wild card untuk kelas perorangan dan yang lolos dari Pra PON 23 pebalap. Di kelas beregu, 4 starter tuan rumah diberikan wild card dan 30 pebalap lainnya yang lolos dari Pra PON.
Sistem perlombaan untuk kelas perorangan, tiap provinsi yang lolos Pra PON hanya boleh diwakili satu peserta, kecuali Riau dua peserta (wildcard). Sedangkan di kelas beregu setiap provinsi yang lolos Pra PON hanya boleh diwakili satu regu di tiap kelas beregu, kecuali Riau dua regu (wildcard). Setiap kontingen berhak memilih sendiri pasangan pesertanya.