0
738

Yamaha Riding Academy : Ini Tiga Faktor Penting Untuk Jadi Juara

Last Updated on October 22, 2013 by

GILAMOTOR.com – Sejauh ini, Yamaha Indonesia kian serius mengembangkan para pembalap muda binaanya melalui Yamaha Riding Academy (YRA). Setelah beberapa tahun lalu para pembalap didikan Yamaha hanya difokuskan pada kelas underbone atau bebek karena merujuk pada kejuaran balap nasional yang masih menggunakan bebek, kini Yamaha fokus mengembangkan skill dan mental para pembalapnya di kelas Supersport 600 cc melalui YRA Gold.

Langkah awal, Yamaha mengirim 10 pembalap gemblengan YRA ke sirkuit Sugo, Jepang, setelah melalui beberapa sesi latihan di YRA Indonesia. 10 pembalap itu tak hanya difokuskan pada kemampuan riding nya saja, tapi pengetahuan tentang motor Supersport, seting motor Supersport, kedisiplinan pembalap, kedisiplinan mekanik dan menajemen tim yang baik dan benar.

“Kemenangan itu ditentukan oleh tiga faktor. Pertama adalah manajemen tim yang benar, pembalap professional dan mekanik professional. Tiga faktor itu sangat menentukan. Kami sudah lakukan dan buktikan di Indoprix dan di YRA kami membangun dan mengembangkan semua itu,” papar M. Abidin, GM Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di Jakarta (21/10).

Lebih lanjut Abidin memaparkan, tanpa pembalap professional, secanggih dan sekencang apapun motornya kemenangan tak akan bisa diraih. Profesionalismenya bukan hanya dari riding skill semata, tapi benar-benar profesional dari segi sikap, kedisiplinan, pengetahuan dan wawasan yang luas. “Penyakit pembalap Indonesia itu wawasannya kurang luas. Dan itu sangat memengaruhi kedisiplinan mereka. Jika wawasan mereka luas, mereka akan lebih cepat menyerap ilmu dan beradaptasi dengan lingkungan baru.”

Selain itu, pembentukan mekanik professional dan manajemen tim yang baik juga jadi factor yang harus diutamakan. “Tanpa mekanik professional, kemenangan juga akan sulit didapat. Selain itu, manajemen tim yang bagus juga akan membawa tim menuju kemenangan karena semua rencana dan pekerjaan dilakukan dengan tepat dan benar serta dalam waktu yang efisien,” tegas Abidin.

“Kami tak mau ada pekerjaan mekanik sampai jam 10 malam. Tak ada lagi itu yang namanya lembur. Setelah jam 5, semua pekerjaan harus sudah selesai dan semua harus meninggalkan pekerjaan. Dan itu hanya bisa dilakukan jika manajemen timnya bagus dan benar.”

Tahun depan, kejuaraan motor sport di Tanah Air akan sangat kompetitif, karena itu Yamaha ingin ketiga faktor itu bisa terwujud. Termasuk mendatangkan motor baru untuk berlaga di kejuaraan motor sport Tanah Air. “Kami sadar motor kami ini (Supersport 600 cc) sangat tidak kompetitif. Ini motor lawas yang kemampuannya yah cuma segitu. Mau digeber dan diutak-atik macam apa pun, tetap saja kalah dengan motor baru yang jelas jauh lebih kompetitif. Makanya tahun depan kami akan datangkan motor baru,” yakin Supriyanto Manager Motorsport Yamaha Indonesia.