Last Updated on September 26, 2014 by
GILAMOTOR.com – Sumatera Barat, salah satu kota dengan udara terbersih di dunia. Di satu kesempatan, rombongan jurnalis dari Jakarta dan beberapa jurnalis dari media setempat serta beberapa perwakilan dari klub motor Yamaha turut dalam sebuah perjalanan ke tanah Sumatera bersama Yamaha pada Jum’at-Minggu (25-27/10).
Perjalanan bertajuk “Yamaha Jelajah Sumatera†itu mengantarkan para jurnalis menikmati secuil keindahan dari pulau berjuluk Swarnadwipa, atau dalam arti Pulau Emas. Menang, sejauh mata memandang terhampar emas yang membuat mata enggan untuk sedikit berkedip. Bukan secara literal benbentuk emas, tapi berupa kekayaan alam, pemandangan indah, keramahan penduduknya, kekayaan kuliner, cerita rakyat dan beragam kekayaan budayanya.
Perjalanan di hari pertama (25/10) kami mulai dari main deler Yamaha wilayah Sumatera, PT Tjahaja Baru, Padang, menuju Lembah Harau dengan 22 unit motor Yamaha yang terdiri dari Yamaha Xeon RC, Mio GT, Mio Fino, X-Ride dan Force FI. Dari situ rombongan bergerak melalui Solok, Tanah Datar dan Payakumbuh.
Di depan kami membentang jalan aspal yang menghubungkan berbagai wilayah di Sumatera. Liku-liku jalan dengan aspal yang mulus seperti naga raksasa yang mengular. Tentu lebih mengasyikkan saat bermanuver di atas sepeda motor dengan suguhan panorama. Kami seperti menyaksikan film dokumenter dari atas Yamaha (Xeon RC – Motor tunggangan jurnalis Gilamotor.com) tentang keindahan alam Sumatera.
Kami dibuat lupa akan carut-marut kemacetan kota Jakarta dan tekanan pekerjaan. Jalanan yang mayoritas dilapisi aspal mulus dengan kontur yang berfariasi, sangat jarang kami temui. Kami bisa memacu motor tunggangan kami dengan kecepatan 70-90 kpj tanpa henti sejauh puluhan kilometer. Sungguh sebuah pengalaman langka bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta.
Kami dibuat lupa diri bahwa kami sedang berkendara di jalan umum. Dukungan tenaga yang dihasilkan mesin berkapasitas 125cc milik Xeon RC, membuat kami begitu menikmati setiap lekuk tikungan, tanjakan dan turunan yang tersaji dalam perjalanan sejauh 180 km. Bahkan saking senangnya menemui pemandangan eksotis, suguhan jalan berliku dengan aspal mulus, membuat kami bertingkah seperti seekor anak kelinci yang baru saja dilepas dari kandang yang tak bisa diam. Bahkan terkadang kami berlaga seperti seorang pembalap professional yang sedang melibas tikungan-tikungan di sirkuit.
Memang suspensi Xeon terasa rigid dan sangat berbeda dengan X-Ride yang lembut saat melibas jalan yang sedikit rusak dimakan usia. Tapi itu justru membuat Xeon lebih stabil melahap tikungan dengan kecepatan tinggi. Bahkan tak jarang bodi standar Xeon menempel di aspal hingga menimbulkan suara gesekan.
Setibanya di Lembah Harau, kami disuguhnkan dengan pendangan eksotis dari tebing-tebing tinggi di sisi kiri dan kanan. Tak jarang orang menyebut Lembah Harau sebagai a heaven on earth.
Sungguh sebuah kenikmatan berada di Sumatera. Dan itu membuat kami ingin lebih lama menetap di salah satu kota yang banyak menyimpan naskah-naskah asli Melayu itu. Sayangnya kami tak punya banyak waktu di sana.