3
1588

Yamaha Indonesia Akan Bentuk Tim Di MotoGP 2018

Last Updated on September 11, 2014 by

GILAMOTOR.com – Yamaha Indonesia usung tema Home of Racing – Semakin Profesional, Semakin di Depan di musim balap 2014 ini. Tema itu memiliki makna dalam bagi Yamaha Racing Team (YRT) Indonesia itu menjadi petunjuk arah sukses musim 2014.

Yamaha menegaskan, agenda rencana jangka panjang ini menekankan pada konsistensi dan proses untuk mencapai tujuan strategi Yamaha, karena dengan begini prestasi akan mengikuti.

Jadi bukan proses instant, cepat tapi hasilnya kurang memuaskan. YRT Indonesia pun tidak buru-buru ke level dunia MotoGP meskipun pintu sudah dibuka oleh Yamaha MotoGP. Karena ingin mengasah kemampuan pembalap dan mekanik dulu sehingga pada saatnya sudah benar-benar siap dengan mental yang profesional.

Di 2014 ini, Yamaha memaparkan konsep rencana jangka panjang 5 tahun (2014 hingga 2018) menuju puncak panggung balap internasional MotoGP. Pembagiannya :

2014 : Joint IRS / Kejurnas Supersport & Suzuka 4 Hours (Focus R Series Race)
2015 : Joint AARC (Asia Road Racing Championship)
2016 : Joint All Japan Championship atau Spain Championsip
2017 : Joint All Japan Championship atau Spain Championsip
2018 : Joint Yamaha Team Racing at Moto 2 as a Team (not only rider).

“Kenapa di 2018? Karena kami tak mau instan meski itu bisa kami lakukannya. Kita tak mau mengirim pebalap ke MotoGP abis itu pulang ke Indonesia balik lagi balapan bebek,” kata GM Service and Motorsport Yamaha Indonesia di Yamaha Head Office Pulogadung, Jakarta, Selasa 11 MAret 2014.

“Tahun 2018 kami maunya bukan kirim pebalap saja, tapi team ke MotoGP,” tegas Abidin. “Jelas ada pelatihan manajemen tim dan mekanik untuk menuju ke kancah MotoGP yang jauh lebih professional,” kata Abidin lagi.

Langkah menuju manajemen yang semakin professional sudah dilakukan Yamaha sejak tahun lalu dengan menerapkan kultur balap yang lebih professional, termasuk membentuk karakter pebalap dan manajemen tim.

“Kami minta kepada YMC (Yamaha Motor Corporation) kalau kami tak hanya kirim ridernya saja, tapi sekaligus timnya. Kami punya kekuatan untuk itu.”

“Bisa jadi tim kita akan bergabung bersama Tech 3, tapi bisa juga tim kita berdiri sendiri. Kita mampu membiayai tim pabrikan dan tim Tech 3, kenapa kita tak mau membiayai tim sendiri?” tandas Abidin.