48
11604

Vespa Super 1964, Kembalinya si Lebah Besi

Last Updated on September 14, 2011 by

GILAMOTOR.com, Bogor. – Jika Harley Davidson merupakan hasil kolaborasi dua sahabat karib, William Bill Harley dan Arthur Davidson, skuter asal negeri Pizza Italia, Vespa, juga merupakan hasil persilangan ide antara Enrico Piaggio dan Carradino D’Ascanio.

Keduanya menuangkan ide besar untuk menghadirkan alat transportasi yang simple, ekonomis dan nyaman dalam balutan desain yang elegan. Di satu sisi, kolaborasi ini merupakan rencana besar untuk memulihkan perekonomian Italia usai Perang Dunia II.

Desain Vespa sesungguhnya terinspirasi dari desain pesawat terbang. Mengingat sejarah perusahaan pembuatnya perupakan perusahaan penyedia alat berat seperti mesin, bodi truk, rel dan keretanya hingga pesawat terbang dan kapal laut.

Namun saat imajinasi menjadi nyata, kalimat pertama yang terlontar dari mulut Enrico Piaggio saat Corradino mempresentasikannya adalah “Sembra una Vespa!!” atau “Terlihat Seperti Tawon”, dan sejak saat itulah, nama Vespa disandang skuter berjuluk si Lebah Besi ini.

Di Indonesia, diperkirakan menjadi populasi terbesar si lebah besi yang dulu hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja.

Vespa Super lansiran 1964 ini merupakan satu dari sekian banyak bagian sejarah masa lalu dunia otomotif Indonesia.

“Motor ini saya dapatkan dari seseorang yang sesungguhnya pecinta motor lawas beberapa waktu lalu. Kondisinya jauh dari layak jalan. Mungkin bagi orang yang tak suka dengan motor tua tak akan melirik skuter ini,” terang sang empu, Deni Setiawansyah.

Lebih jauh Deni menjelaskan, komponen yang terkandung dalam Vespa Tahun Tua (begitu komunitas Vespa menyebutnya) masih original. Hanya saja beberapa bagian sudah tak bisa digunakan sehingga harus dilakukan sedikit perbaikan.

“Komponen motor ini masih dalam kondisi asli, saya hanya memperbaiki di beberapa bagian yang memang sudah rusak parah termasuk mengecat ulang. Tapi sebisa mungkin saya mempertahankan originalitasnya,” terang lelaki berdarah Sunda ini.

Selebihnya, Deni atau yang akrab di sapa Angel memberikan penambahan beberapa aksesoris agar lebih mencuatkan kesan retro klasiknya.

Sebut saja front rack dan back rack, side bar, hand grip berlapis kulit, sarung kulit di kok pit dan wind shield.

“Jok nya masih asli bawaan pabrik, hanya saja saya ganti kulit dan busanya karena sudah tak layak pakai. Sebisa mungking Vespa ini menjadi nyaman untuk digunakan sehari-hari,” tambahnya.

Ini Tak Dijual

Tak jarang orang datang untuk meminang Vespa Super kesayangannya ini. Namun kecintaannya pada skuter Italia membuatnya bertekad untuk mempertahankan si lebah besinya. Nilai historis, usaha mendapatkan serta membangun kembali si lebah besi ini dianggap tak bisa dinilai dengan uang. Karena itu, sebisa mungkin Vespa ini selalu ada dalam dekapannya.

“Mungkin karena motor ini selalu saya pajang di depan bengkel jadi dikira orang mau dijual. Bahkan ada yang maksa berapa saya mau lepas motor ini pasti dia bayar. Yah saya jawab, maaf ini tidak dijual,” terang pemilik bengkel Bogor Fashion Scooter yang berlokasi di Jl. Raya Semplak Vilar RT.04/01 Bogor Barat.

Pengerjaan restorasi dan penambahan aksesoris dikerjakan dalam waktu kurang dari satu bulan.

Semoga di tangannya, warisan sejarah otomotif negeri ini tetap terjaga.

Penulis/Foto : @jayadi72