0
718

Vespa LX 125 Versi Batik, Perpaduan 7 Batik di Indonesia

Last Updated on August 4, 2024 by Admin Gilmot

Usai peresmian pabrik baru Piaggio Indonesia juga turut menghadirkan Vespa LX 125 i-get edisi spesial Batik untuk pasar Indonesia. Ini menandakan dimulainya produksi motor Vespa buatan anak bangsa.

Skutik Vespa LX 125 memiliki warna Green Relax yang sudah dibalut livery perpaduan 7 batik khas Indonesia. Livery ini terlihat di bagian dasi, kompartemen depan, pijakan kaki, hingga buritan tepong Vespa.

Vespa batik merupakan motif tradisional Tambal Jagad. Terdapat tujuh motif yang menjadi simbol keanekaragaman dari Sabang sampai Merauke. Yaitu; Perisai (Kalimantan Area) melambangkan perlindungan dan kegigihan. Megamendung (Jawa Barat) mengisyaratkan properti dan sumber kehidupan.

Ayam Kasuari (Papua) menandakan kekuatan dan hidup panjang. Sokowani (Sumatera) menyimbolkan pesona dan kharisma. Tenun Ikat Menjangan (Nusa Tenggara) mengingatkan pada warisan.

Kawung (Jawa Tengah) merepresentasi kepemimpinan dan kebijaksanaan. Dan Poleng (Bali) layaknya keseimbangan hidup.

Sementara itu spesifikasi Vespa LX 125 menggunakan mesin i-get, satu silinder, 4 tak, tiga katup dan kubikasi bersihnya 124,5 cc 3-valve dengan sistem pengabutan injeksi.

Di atas kertas dirinya mampu menghasilkan tenaga 10,3 Hp di 7.600 rpm dan torsi puncaknya sebesar 10,2 Nm yang muncul di 6.000 rpm.

Fitur tentunya masih sama dengan Vespa LX 125 i-get standar seperti headlight LED, sein LED Daytime Running Light (DRL), panel instrumen perpaduan analog, dan layar biru kecil digital di bawahnya. Tersedia USB port dan kunci berpengaman anti-theft immobilizer.

Untuk setiap pembelian Vespa LX 125 i-get edisi spesial Batik kalian akan mendapatkan top box, helm motif batik dan terpasang badge plat “Vespa Batik” dan jok berlapis kulit sintetis warna coklat yang membuat motor semakin terlihat eksklusif.

Untuk harganya terbilang jauh berbeda antara Vespa LX 125 i-get yang dijual Rp 40.500.000 juta dan Vespa LX 125 i-get edisi spesial Batik dibanderol Rp 77.000.000 juta on the road Jabodetabek.