Gilamotor.com – Ban menjadi piranti penting pada sepeda motor, kebayang dong bagaimana tidak nyamannya kalian jika berkendara tanpa ban. Fungsi utamanya adalah untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan dan lainnya.
Ludhy Kusuma, Safety Riding Development Section Head, PT Daya Adicipta Motora membagikan beberapa tips dalam mengukur kelayakan ban motor menurutnya “Adanya permasalahan pada ban sepeda motor akan menimbulkan potensi bahaya baik bagi diri sendiri maupun orang lain”.
(Baca juga: Kehilangan Kunci Motor? Ini Yang harus Dilakukan)
Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal Gilmoters, diantaranya kurang tekanan angin yang tidak sesuai, usia pakai ban, hingga kondisi ban yang sudah aus sehingga menjadi sulit mengontrol kemudi stang saat berkendara.
Cara mengukur kelayakan ban yang pertama periksa tekanan angin, tekanan angin yang kurang dapat menyebabkan adanya gesekan yang tinggi sehingga ban cepat panas dan mengakibatkan ban cepat robek.
Selanjutnya, ban sepeda motor terbuat dari bahan karet yang elastis. Sebaiknya, jika usia sudah mencapai 4 tahun atau pemakaian diatas 40.000 km segera ganti ban dengan yang baru. Terakhir, ban yang sudah aus atau tipis akan menyebabkan kehilangan daya traksi dan mudah tergelincir saat berkendara.
“Pemilik sepeda motor wajib mengetahui kelayakan ban sepeda motor yang masih bisa digunakan dan kapan waktu yang tepat untuk mengganti ban sepeda motor,” ujar Ludhy.
Wajib Gilmoters ketahui nih setiap ban sepeda motor diberi indikasi Tread Wear Indicator (TWI) yang merupakan tanda batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap dipakai, jika kembang ban sudah menyentuh tanda segitiga TWI maka sangat disarankan untuk segera diganti.
Pastikan ban motor yang kalian gunakan selalu dalam keadaan yang layak pakai, jika keadaan ban sudah tidak layak digunakan sebaiknya segera mengganti ban dengan yang baru Gilmoters.