69
5090

Turing Yamaha Force Ke Pemandian Air Panas Guci

Last Updated on June 24, 2013 by

GILAMOTOR.com – Bersamaan peluncurannya di kota Tegal, Yamaha Indonesia mengajak beberapa media nasional dan daerah, melakukan turing pendek dengan Yamaha Force untuk menikmati keindahan alam di sebuah lokasi wisata pemandian air panas, Guci. Lokasi wisata ini terletak di sebelah Utara kaki Gunung Slamet dengan ketinggian sekitar 1.500 meter di atas pemukaan laut. Suhunya berada di kisaran 17-20 derajat Celsius.

Konon, cerita tentang Guci berawal dari sebuah pedukuhan yang bernama Kaputihan. Kaputihan sendiri punya arti masih suci, dalam artian belum tercemar oleh agama (selain Islam) dan peradaban lain. Kata Kaputihan pertama kali diucapkan oleh Kyai Ageng Klitik (Kyai Klitik) yang merupakan nama samaran seorang bangsawan dari Keraton Demak Bintaro, Raden Aryo Wiryo, yang merasa jenuh dengan keadaan dan kehidupan di Keraton yang seringkali terjadi konflik, perang saudara dan persaingan perebutan tahta di antara sesama saudara dalam lingkup Keraton.

Nama Guci sendiri berawal dari sebuah wabah penyakit gatal yang menjangkit warga desa Kaputihan. Kemudian warga diberi air dari dalam guci yang sudah diberi doa oleh Sunan Gunung Jati. Dan desa Kaputihan pun bebas dari wabah tersebut hingga akhirnya nama Kaputihan pun diubah menjadi Guci untuk mengenang peristiwa itu.

Menuju lokasi wisata pemandian air panas Guci tak terlalu sulit, pasalnya kondisi jalan sudah bagus meski di beberapa bagian kondisi aspalnya sedikit rusak, namun masih bisa dilalui bahkan dengan sepeda motor sekalipun. Hanya saja, pengendara motor atau mobil harus berhati-hati karena kondisinya berliku, menanjak dan dua arah.

Mendaki dengan Force menuju Guci jadi sangat menyenangkan. Selain udara sejuk dan pemandangan yang asri, tenaga motor untuk membawa para awak media pun sangat tangguh. Jadi melewati jalur menanjak tak ada masalah. Bahkan untuk membawa seorang jurnalis dengan bobot hampir 100 kg sekalipun. Torsi besar yang dihasilkan mesin 115cc, 4 tak yang sudah mengaplikasi sistem injeksi itu jadi kekuatan Force melibas jalur menanjak yang sedikit terjal.

Ketangguhan Force karena Yamaha memang mendesain bebek entry level ini sebagai motor pekerja, untuk membantu memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Baik untuk transportasi sehari-hari ke kantor, menjemput dan mengantar anak ke sekolah, bahkan untuk mengangkut barang bawaan atau dagangan dari pasar ke rumah atau sebaliknya.

Bicara masalah konsumsi bbm-nya, Force terbilang irit. Saat turing pendek berjarak sekitar 25 km, Yamaha tak mengisi tangki bbm dengan penuh. Bahkan ada beberapa unit Force yang kondisi jarum indikator bensinnya hampir menyentuh huruf E (Empty). Hal itu sedikit menimbulkan kekhawatiran ridernya, karena takut kehabisan bensin di tengah jalan. Tapi klaim Yamaha tentang Force yang irit bbm terbukti. Semua motor sampai di lokasi wisata pemandian air panas dengan aman tanpa kendala apa pun, termasuk kehabisan bensin.

Yamaha mengklaim, dengan teknologi injeksi YMJET-FI yang berpadu dengan teknologi low friction, mampu mereduksi konsumsi bbm sehingga Force lebih irit 21 persen dibanding generasi Vega RR. Yamaha juga mengatakan, dari hasil tes yang dilakukan tim RnD nya, konsumsi bbm Force 1 : 52 km. Sementara menggunakan mesin uji konsumsi bbm, jika dipacu konstan di kecepatan 100 kpj, konsumsi bbmnya tembus 86,3 kpl.