Last Updated on December 15, 2017 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Nama Troy Bayliss cukup tersoroh di kancah balap internasional. Ia tercatat sempat beberapa kali naik podium MotoGP bersama tim Ducati. Ditambah lagi tiga titel juara dunia World Superbike berhasil dikumpulkannya.
Kini, pada usianya yang menyentuh angka 48 tahun, Bayliss bakal kembali balap.
Troy Bayliss akan kembali mengikuti balapan satu musim penuh dalam ajang Australian Superbike Championship 2018. Dalam balapan tersebut Bayliss akan menunggangi Ducati 1299 Panigale R Final Edition untuk tim Desmosport di bawah asuhan Ben Henry.
(Baca juga:Â MotoGP Buka Kelas Motor Listrik pada 2019)
Kejuaraan ini menjadi balapan yang diikuti Baylis secara utuh untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Menjelang keikutsertaannya dalam Australian Superbike Championshio, Bayliss bilang merasa tertantang menghadapi pembalap-pembalap yang jauh lebih muda.
“Awalnya saya memang ingin melihat pembalap muda lain di motor tapi setelah saya mengedarainya, saya merasa harus mengikuti kejuaraan dan mencoba memenangkan gelar Superbike Australia yang pastinya gak mudah. Yang pasti saya merasa punya bisnis yang belum tuntas,” ungkapnya dikutip darui Autosport.
“Saya punya sedikit pekerjaan terkait kebugaran, namun setelah mencoba motornya di Adelaide Motorsport Festival saya yakin merasa sudah siap,” terang Baylis.
Sementara itu, kedatangan Bayliss yang kebetulan berdarah Australia ke balapan ini dinilai bisa meningkatkan daya tarik bagi penonton. Seperti halnya yang dikatakan oleh CEO Ducati Austalia dan Selandia Baru Warren Lee.
“Ketika ia membalap di kejuaraan dunia (MotoGP) dan kemudia kembali ke Australia, Troy selalu menjadi mewakili Australia dan industri olahraga balap motor kita. Semangatnya untuk balap motor dan kepribadiannya yang baik menjadikannya pambalap yang populer dan disukai,” beber Lee.
Prestasi Bayliss selama ini antara lain juara dunia World Superbike 2001, 2006, dan 2008. Ditambah lagi mahkota British Superbike 1999. Selain itu, dirinya pernah menghabiskan tiga musim di MotoGP (2003 – 2005).
Sebelum kemudian “comeback” pada 2006 memperkuat Ducati di Valencia dalam partai penentuan juara. Pada balapan tersebut ia berhasil raih podium tertinggi. Pencapain itu sekaligus jadi satu-satunya gelar juara seri MotoGP yang pernah ia raih.