0
997

Tim Balap AHRT Beberkan Merawat Motor Balap Yang Tepat

Last Updated on December 15, 2020 by Bang Gilmot

Gilamotor.com – Musim balap 2020 terlewat begitu saja, banyak dari Gilmoters pemilik motor balap hanya menyaksikan motor – motor kebanggan saat dilintasan terparkir rapih di dalam bengkel. Tidak terkecuali tim pabrikan Astra Honda Racing Team (AHRT), walaupun beberapa kali hanya digunakan untuk latihan saja .

Walaupun begitu motor balap juga butuh perawatan rutin seperti halnya motor harian yang kalian gunakan. I Made Yoga Widnyana, Chief Mechanic AHRT membeberkan perawatan dasar yag biasa dilakukan tim AHRT dalam merawat motor – motor kebanggaannya Gilmoters.

(Baca juga: Honda CRF150L Gandeng Komunitas JAC, Trabas Hambalang Diisi Kegiatan Donasi)

”Semua motor balap, bahkan yang dikembangkan dari motor produksi massal, harus menanggung beban kerja jauh lebih tinggi ketimbang motor harian. Beban kerja ini sangat mempengaruhi usia pakai berbagai suku cadang. Ini yang wajib diketahui sebagai dasar melakukan perawatan,” ucap Yoga.

Yoga juga memberikan contoh pada motor Honda CBR yang digunakan dalam ajang ARRC kelas AP250, dalam penggunaan rantai hanya memiliki masa pakai hingga 650km dan ini tercatat, begitu juga dengan piranti lainnya Gilmoters.

Motor balap yang selalu memberikan performa terbaik di lintasan, maka rentang kerja dari tiap parts yang bisa diatur menjadi sangat sempit karena disesuaikan dengan kebutuhan motor balap yang spesifik.

Salah satu contoh, temperatur optimal mesin adalah antara 70-85 derajat celcius. Jika terlalu dingin performa mesin jadi tak optimal. Sebaliknya, jika terlalu panas akan berisiko terjadi kerusakan terhadap mesin.

Usai mengetahui beban dan rentang keja dari motor balap tersebut baru Gilmoters bisa memprediksi bagai mana cara perawatan yang tepat. Berdasarkan pengalaman Yoga, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan seluruh bagian motor.

Pada saat balap, semua bagian motor dibongkar hingga tersisa rangka (main frame, sub-frame, dan parts terkait), serta wire harness (kabel bodi). Semua komponen bodi dicek kemudian dicuci hingga bersih dan dikeringkan. Jika ada parts yang rusak, sebisa mungkin diperbaiki atau diganti. Seperti yang sering kalian lihat pada tim MotoGP Gilmoters.

”Alasan membersihkan motor balap, selain menjaga estetika, adalah mencegah kotoran/debris masuk ke bagian vital motor. Misalnya intake mesin, knalpot, rem depan/belakang, dan lainnya. Benda asing yang masuk dapat merusak atau mengurangi performa keseluruhan dari motor balap,” jelas Yoga.

Mesin juga diturunkan dari rangka untuk dilakukan overhaul. Ini meliputi pengecekan mesin, pembersihan, dan juga tune-up agar kondisi mesin sedapat mungkin kembali ke awal dan siap digunakan untuk balap.

Disamping itu Gilmoters yang punya motor balap harus mengetahui komponen komponen yang harus dijaga selama motor berada di dalam garasi diantaranya:

1. Baterai. Baterai spesifikasi balap biasanya memiliki fungsi discharge agar tidak rusak jika disimpan terlalu lama. Ada baiknya baterai rechargable ini di-discharge telebih dahulu sebelum disimpan. Setelah disimpan, cek tegangan baterai, dan lakukan pengisian baterai kembali jika diperlukan.

2. Air Radiator. Pada regulasi balap, radiator harus diisi air dan tidak boleh diisi cairan coolant yang dijual di pasaran maupun cairan bawaan pabrik. Air keran yang belum dimurnikan (distilasi) bisa jadi mengandung mineral dan logam. Oleh karena itu, sebelum disimpan dalam waktu lama, kuraslah air radiator. Pastikan air radiator terisi penuh sebelum kembali menyalakan mesin.

3. Bensin. Sebelum disimpan terlalu lama, pastikan bensin dikuras dari tangki. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya bensin yang teroksidasi/ terpapar udara luar maupun zat kontaminan lain dalam waktu lama). Bensin yang sudah teroksidasi tersebut akan menyebabkan pembakaran mesin tidak sempurna. Dalam beberapa kasus bahkan bensin jenis ini dapat menyumbat lubang injektor yang mengakibatkan mesin motor tidak dapat menyala.

4. Oli. Penyimpanan oli dalam waktu lama sebenarnya tidak ada masalah. Hanya yang diperhatikan adalah usia pakai oli pada motor balap. Contohnya, pada ajang ARRC kelas AP250, oli berspesifikasi khusus Honda CBR250RR harus diganti setiap 500 km. Jika oli sudah melewati usia pakai, maka bisa dikuras terlebih dahulu dan diisi kembali sebelum sesi latihan balap berikutnya. Atau dalam beberapa kasus, jika ada serpihan logam (gram) pada oil pan, maka oli harus dikuras dan diganti dengan yang baru. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh sirkulasi oli yang sudah terkontaminasi.

”Contoh, tersumbatnya saluran oli oleh serpihan logam yang berdimensi besar, atau aus berlebihan akibat gesekan parts bergerak dengan serpihan logam. Bahkan jika kontaminasi oli dinilai sudah terlalu parah, mesin tersebut diganti dengan mesin cadangan/spare karena berpotensi besar mengalami kerusakan (engine failure) jika dipaksa untuk digunakan balap,” kata Yoga.