Tak bisa dipungkiri, sekeren dan seekstrim apa pun modifikasi yang diterapkan pada sebuah motor, estetika dan fungsi tak bisa dihilangkan dalam diri motor itu sendiri. Hal inilah yang dilakukan Ivan Soelarso dari rumah modifikasi Ivan’s Custom yang bermarkas di Jl. Punto Dewo 58, Kutuwates 07/08 Sinduadi, Sleman, Jogyakarta.
“Setiap modifikasi yang sudah selesai gw kerjaain, gak langsung gw serahin ke konsumen tapi gw test dulu sekitar dua mingguan. Biar tuh motor gak asal modif, tapi segi fungsi, kenyamanan dan performa tuh motor tetap maksimal, baik untuk digeber maupun boncengan,†jelas Ivan.
Adalah Thunder 250 lansiran tahun 2000 yang dirombak Ivan dengan sedikit mencomot gaya street fighter pada gubahannya. Bentuk tangki yang dibuat sedikit membengkak dari aslinya dan buritan dibuat sekit kurus, pendek dan mendongak, dibuat menyesuaikan keinginan konsumennya, Edward.
“Dari hasil pembicaraan dengan Edward sang pemilik Thunder ini, dia ingin Suzuki Thunder nya terlihat lebih berbobot dan berotot di bagian depan, sementara belakang sedikit lebih ramping dan pendek karena gw potong rangkanya sekitar 28 cm dengan penambahan rangka baru yang lebih tajam. Disain ini juga menyesuaikan dengan postur tubuh sang pemilik yang sekidikit berbobot alias gemuk,†canda lelaki kelahiran Jogyakarta ini.
Memanfaatkan bahan utama dari fiber, Ivan juga mengkombinasikan beberapa part dari produk kepunyaan Honda CS1 dan Kawasaki KLX 250. Menurut sang modifikator, tampilan depan pada akhirnya sedikit menyerupai Suzuki B-King dengan tangki tangki yang lebih gemuk, hingga tercetus ide untuk memberi nama Thunder ini sebagai Dhoho Moenthok.
“Saat ngeliat tangkinya yang gemuk dan montok, akhirnya terpikir kasih nama nih motor dengan sebutan Dhoho Menthok. Dalam bahasa Indonesia diibaratkan sebagai danging ayam bagian dada yang montok dan secara keseluruhan seperti bodinya Pamela Anderson,†jelas Ivan sambil tertawa.
Untuk menyesuaikan disain dan kelayakan jalan motor ini, penempatan lampu sign depan diposisikan pada air scoop di bagian tangki. Sementara dibagian bekalang diposisikan pada sisi spatboard.
Dan untuk menambah tampilan yang terlihat ekstrim pada tangkinya yang meniru gaya KTM Duke, Ivan mencomot tutup tangki milik Kawasaki Ninja 150.
Pengerjaan yang memakan waktu cukup lama ini, menelan dana sekitar Rp 12 juta perak.
Tak bisa dipungkiri, sekeren dan seekstrim apa pun modifikasi yang diterapkan pada sebuah motor, estetika dan fungsi tak bisa dihilangkan dalam diri motor itu sendiri. Hal inilah yang dilakukan Ivan Soelarso dari rumah modifikasi Ivan’s Custom yang bermarkas di Jl. Punto Dewo 58, Kutuwates 07/08 Sinduadi, Sleman, Jogyakarta dalam setiap pengerjaan modifikasi.
“Setiap modifikasi yang sudah selesai gw kerjaain, gak langsung gw serahin ke konsumen tapi gw test dulu sekitar dua mingguan. Biar tuh motor gak asal modif, tapi segi fungsi, kenyamanan dan performa tuh motor tetap maksimal, baik untuk digeber maupun boncengan,†jelas Ivan.
Adalah Thunder 250 lansiran tahun 2004 yang dirombak Ivan dengan sedikit mencomot gaya street fighter pada gubahannya. Bentuk tangki yang dibuat sedikit membengkak dari aslinya dan buritan dibuat sedikit kurus, pendek dan mendongak, dibuat menyesuaikan keinginan konsumennya, Edward.
“Dari hasil pembicaraan dengan Edward sang pemilik Thunder ini, dia ingin Suzuki Thunder nya terlihat lebih berbobot dan berotot di bagian depan, sementara belakang sedikit lebih ramping dan pendek. Akhirnya gw potong rangkanya sekitar 28 cm dengan penambahan rangka baru yang lebih tajam. Disain ini juga menyesuaikan dengan postur tubuh sang pemilik yang sekidikit berbobot alias gemuk,†canda lelaki kelahiran Jogyakarta ini.
Memanfaatkan bahan utama dari fiber, Ivan juga mengkombinasikan beberapa part dari produk kepunyaan Honda CS1 dan Kawasaki KLX 250. Menurut sang modifikator, tampilan depan pada akhirnya sedikit menyerupai Suzuki B-King dengan tangki yang lebih gemuk. Melihat hasil gubahannya itu, tercetuslah ide untuk memberi nama Thunder ini sebagai Dhodho Menthok.
“Saat ngeliat tangkinya yang gemuk dan montok, akhirnya terpikir kasih nama nih motor dengan sebutan Dhodho Menthok. Dalam bahasa Indonesia diibaratkan sebagai danging ayam bagian dada yang montok. Atau secara keseluruhan seperti bodinya Pamela Anderson,†jelas Ivan sambil tertawa.
Untuk menyesuaikan disain dan kelayakan jalan motor ini, penempatan lampu sign depan diposisikan pada air scoop di bagian sisi kiri dan kanan tangki. Sementara dibagian bekalang diposisikan pada sisi spatboard.
Dan untuk menambah tampilan yang terlihat ekstrim pada tangkinya yang meniru gaya KTM Duke, Ivan mencomot tutup tangki milik Kawasaki Ninja 150.
Pengerjaan yang memakan waktu cukup lama ini, menelan dana sekitar Rp 12 juta perak.