Photo : Gilamotor.com/Zenuar Yoga
10
6214

Test Ride KTM RC200, Performa Sebanding dengan Harga

Last Updated on December 9, 2014 by

GILAMOTOR.com – Banderol harga KTM RC200 Rp 59,5 juta menjadi tawaran menarik untuk bro en sis yang ingin merasakan sensasi menunggangi motor sport rasa Eropa. Tapi, jangan anggap enteng soal performanya di jalanan.

Sejatinya, motor ini memang ingin disandingkan dengan sang kakak RC390 yang diluncurkan beberapa waktu lalu di Sirkuit Sentul Karting, Jawa Barat. Namun, sang adik yang menyusul kemudian menggoda untuk dirasakan.

Gilamotor.com pun menyambangi markas PT Moto KTM Indonesia (MKI) di Taman Tekno bilangan BSD Serpong, Tangerang. Saat melihatnya terparkir, tampilannya benar-benar identik dengan RC390. Tengok saja bagian muka yang juga dilengkapi dua headlamp proyektor dan DRL yang sama.

KTM-RC200-2
Keunikan yang juga sama adalah penempatan lampu sein di bagian spion. “Minusnya adalah RC200 ini tanpa ABS,” kata Aris Sutanto, Marketing Communication PT MKI.

Tapi yang bikin Gilamotor.com nggak sabar untuk mengendarainya adalah bentuk yang lebih simple dan ramping. Setelah memutar kunci kontak, layar cukup lebar di speedometer menyajikan informasi yang cukup lengkap khas buatan KTM.

Setelah starter electric difungsikan, karakter mesin KTM langsung terasa bro en sis. Mesin satu silinder 200cc 4 tak-nya juga dilengkapi dengan throtlle body injeksi Dell”orto 38mm. Saat dibawa jalan, karakter penggantian transmisinya pun diseting lebih pendek. “gear ratio-nya memang lebih pendek,” sahut Aris.

Artinya, KTM ingin pengendaranya merasakan RC200 ini punya sifat agresif. memang nggak banyak spot untuk memaksimalkan kemampuan motor bertenaga 25 hp ini. Tapi, keunggulan lainnya terasa saat RC200 diajak melahap tikungan.

Selain punya dimensi ramping, bobot KTM RC200 yang hanya 137kg sangat asik diajak kompromi. Formulasi sektor kaki-kaki mumpuni juga menjadi bagian yang nggak pernah dilupakan oleh para desainer KTM.

Fork upside-down berdiameter 43mm, shock belakang WP berukuran besar dan sasis tubular yang ringan jelas punya fungsi lebih ketimbang rival yang bermain di kelas sport 250cc sekalipun. “Kita optimis walau main sendirian di kelas 200cc,” tutup Aris.