169
24402

Taufik : Honda CB 100 The Everlasting Bike

Last Updated on September 24, 2014 by

Honda CB 100 : The Everlasting Bike
Berawal saat membuka kembali album foto keluarga yang telah lama menyimpan segudang memori keluarga tercinta, Taufik akhirnya menemukan dirinya saat berusia 6 bulan berada dalam sebuah frame foto yang dijepret pada tahun 1978 silam. Dia mendapati tubuh kecilnya berada dalam dekapan cinta sang bunda bersama sebuah motor Honda CB 100 berwarna merah milik sang ayah.
“Waktu itu Ibu saya mengatakan kalau Ayah dulu pernah punya motor Honda, tapi beliau tidak tau motor Honda jenis apa, yang beliau tau hanya motor Honda,” terang lelaki pemilik blog ninja250r.wordrpess.com ini.
“Akhirnya saya buka kembali album foto itu dan mencari tahu Honda apa yang dimaksud Ibunda saya. Saat saya mendapati foto tersebut, ternyata foto itu menggambarkan diri saya saat berusia 6 bulan sedang di gendong bunda bersama motor Honda CB 100 K3 keluaran 1978 berwarna merah,” tambah lelaki yang berdomosili di kota hujan Bogor ini.
Seiring berjalannya waktu, terbesit dalam pikiran lelaki dengan dua orang puteri ini untuk membelikan sebuah motor CB 100 sebagai hadiah ulang tahun untuk sang ayah yang jatuh pada 11 April. Segala usaha dilakukan untuk mendapatkan hadiah ulang tahun tersebut. Karena niat mulianya, akhirnya pada tahun 2009 silam, Honda CB 100 atau yang lebih dikenal dengan Honda CB Gelatik lansiran 1973 pun didapat di daerah Bandung Jawa-Barat dengan kondisi 90% unrestored alias nyaris seluruhnya masih dalam kondisi original.
Tak lama berselang, Taufik kembali membeli Honda CB Gelatik lansiran tahun 1974 berwarna biru untuk dirinya sendiri yang dibeli dari seseorang yang tinggal di kota Pati, Jawa-Tengah. Sejak saat itu, dirinya sering riding bareng sang ayah membelah jalanan kota Bogor dengan CB Gelatik.
Namun sayang, kebersamaan menikmati Honda CB Gelatik itu tak berlangsung lama. Selang empat bulan sang ayah meninggalkan dirinya, keluarganya dan Honda CB Gelatiknya untuk selamanya.
“Awalnya saya bingung, kenapa CB 100 lansiran 73/74 atau versi K2 ini dinamakan Gelatik. Ternyata bentuk lampu utamanya yang hitam mirip kepala burung khas Indonesia, Gelatik. Menurut saya Honda CB adalah everlasting bike lah. Kalau kita lihat disain motor sport tahun 70-an sampai 80-an mulai dari CB 100, CB 400, CB 750 bentuknya seperti itu. Jadi boleh dikatakan CB 100 adalah miniature motor sport jaman itu. Karena itu suatu kebanggaan punya CB Gelatik ini dan enggak akan saya jual,” jelas lelaki kelahiran 30 September 1977 ini.
Kendati saat ini banyak motor baru bermunculan dengan menawarkan berjuta model dan teknologi terkini, namun sosok motor yang satu ini masih menjadi primadona banyak kalangan pecinta motor di Indonesia. Kendati usia motor ini sudah hampir setengah abad dan masa produksinya pun sudah terhenti lama, tapi perburuan Honda CB 100 masih banyak tersebar di seantero Indonesia.
Motor ini pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1971 berlebel Honda CB 100 K1 yang saat itu didistribusikan oleh pemegang merek PT. Federal Motor yang kini menjadi PT. Astra Honda Motor. Kendati saat itu Honda CB hadir dengan pilihan kapasitas mesin mulai dari 100cc, 125 cc hingga 200 cc, namun Honda CB 100 lah yang hingga kini masih menjadi primadona.

Berawal saat membuka kembali album foto keluarga yang telah lama menyimpan segudang memori keluarga tercinta, Taufik akhirnya menemukan dirinya saat berusia 6 bulan berada dalam sebuah frame foto yang dijepret pada tahun 1978 silam. Dia mendapati tubuh kecilnya berada dalam dekapan cinta sang bunda bersama sebuah motor Honda CB 100 berwarna merah milik sang ayah.

“Waktu itu Ibu saya mengatakan kalau Ayah dulu pernah punya motor Honda, tapi beliau tidak tau motor Honda jenis apa, yang beliau tau hanya motor Honda,” terang lelaki pemilik blog ninja250r.wordrpess.com ini.

“Akhirnya saya buka kembali album foto itu dan mencari tahu Honda apa yang dimaksud Ibunda saya. Saat saya mendapati foto tersebut, ternyata foto itu menggambarkan diri saya saat berusia 6 bulan sedang di gendong bunda bersama motor Honda CB 100 K3 keluaran 1978 berwarna merah,” tambah lelaki yang berdomosili di kota hujan Bogor ini.

Seiring berjalannya waktu, terbesit dalam pikiran lelaki dengan dua orang puteri ini untuk membelikan sebuah motor CB 100 sebagai hadiah ulang tahun untuk sang ayah yang jatuh pada 11 April. Segala usaha dilakukan untuk mendapatkan hadiah ulang tahun tersebut. Karena niat mulianya, akhirnya pada tahun 2009 silam, Honda CB 100 atau yang lebih dikenal dengan Honda CB Gelatik lansiran 1973 pun didapat di daerah Bandung Jawa-Barat dengan kondisi 90% unrestored alias nyaris seluruhnya masih dalam kondisi original.

Tak lama berselang, Taufik kembali membeli Honda CB Gelatik lansiran tahun 1974 berwarna biru untuk dirinya sendiri yang dibeli dari seseorang yang tinggal di kota Pati, Jawa-Tengah. Sejak saat itu, dirinya sering riding bareng sang ayah membelah jalanan kota Bogor dengan CB Gelatik.

Namun sayang, kebersamaan menikmati Honda CB Gelatik itu tak berlangsung lama. Selang empat bulan sang ayah meninggalkan dirinya, keluarganya dan Honda CB Gelatiknya untuk selamanya.

“Awalnya saya bingung, kenapa CB 100 lansiran 73/74 atau versi K2 ini dinamakan Gelatik. Ternyata bentuk lampu utamanya yang hitam mirip kepala burung khas Indonesia, Gelatik. Menurut saya Honda CB adalah everlasting bike lah. Kalau kita lihat disain motor sport tahun 70-an sampai 80-an mulai dari CB 100, CB 400, CB 750 bentuknya seperti itu. Jadi boleh dikatakan CB 100 adalah miniature motor sport jaman itu. Karena itu suatu kebanggaan punya CB Gelatik ini dan enggak akan saya jual,” jelas lelaki kelahiran 30 September 1977 ini.

Kendati saat ini banyak motor baru bermunculan dengan menawarkan berjuta model dan teknologi terkini, namun sosok motor yang satu ini masih menjadi primadona banyak kalangan pecinta motor di Indonesia. Kendati usia motor ini sudah hampir setengah abad dan masa produksinya pun sudah terhenti lama, tapi perburuan Honda CB 100 masih banyak tersebar di seantero Indonesia.

Motor ini pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1971 berlebel Honda CB 100 K1 yang saat itu didistribusikan oleh pemegang merek PT. Federal Motor yang kini menjadi PT. Astra Honda Motor. Kendati saat itu Honda CB hadir dengan pilihan kapasitas mesin mulai dari 100cc, 125 cc hingga 200 cc, namun Honda CB 100 lah yang hingga kini masih menjadi primadona.