Last Updated on September 8, 2014 by
GILAMOTOR.com – Setiap tahun ada saja regulasi baru yang dibuat Dorna di MotoGP. Meski regulasi baru dibuat untuk kebaikan jalannya balapan, tapi bagi sebagian peserta regulasi itu justru tak sesuai dengan tujuan mereka mengikuti balapan itu.
Honda misalnya. Vice President HRC Shuhei Nakamoto sangat keras menentang regulasi baru di MotoGP 2014 yang mengharuskan semua peserta menggunakan ECU dan perangkat lunaknya dari Magneti Marelli.
Meski Dorna memberi keleluasaan bagi kelas pabrikan untuk mengembangkan perangkat lunak sendiri, tapi beberapa hal dianggap Nakamoto tak masuk akal. Khusunya larangan pengembangan mesin selama musim berjalan. Selain itu, jika menggunakan perangkat lunak sendiri maka akan kompensasi yang harus dijalankan seperti pengurangan porsi bahan bakar.
“Posisi Honda di sini [di MotoGP] sangat jelas. Kami di sini karena kami ingin mengembangkan mesin Honda,†tegas Nakamoto. Nakamoto juga menekankan, jika Honda tak bisa mengembangkan mesin di MotoGP, maka dipastikan Honda tak akan melanjutkan balapan di MotoGP.
“Ini pendapat anggota petinggi Honda, bukan pendapat saya pribadi. Jika regulasi itu menyatakan “Anda tak bisa mengembangkan software, semua sudah ditetapkan†maka seketika itu juga Honda berhenti balapan,†tegas Nakamoto.
“Tahun lalu, para insinyur di balapan hanya konsentrasi membuat mesin [performa] besar. Sekarang insinyur harus mempertahankan performa serta membuat mesin lebih tahan lama. Kami melihat beberapa teknologi dan teknik material menarik dari hal itu. Ini sangat bermanfaat untuk masa depan.â€
Termasuk teknologi yang membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih efisien. Itu sangat dibutuhkan untuk membuat mesin di masa depan. Dan tempat pengembangan dan riset teknologi itu ada di MotoGP.
Tapi regulasi baru itu seperti mengebiri riset dan pengembangan mesin dan teknologi para pabrikan motor. Dan karena hal itu pula Honda menegaskan akan berhenti dari MotoGP.