Last Updated on June 19, 2012 by
GILAMOTOR.com, Jakarta. – Pembalap tim Yamaha Yamalube KYT ASH, Sudarmono, berhasil memenuhi targetnya masuk dalam lima besar Kejuaraan Asia Road Racing Championship kelas Supersport 600 cc putaran kedua di Sirkuit Sentul kemarin (17/6).
Jika dibandingkan dengan seri pembuka ARRC Supersport 600cc di Sirkuit Sepang Malaysia beberapa waktu lalu, Momon sapaan akrab Sudarmono, terlihat peningkatan performa yang cukup signifikan.
Di seri pembuka ARRC lalu, dia hanya menyelesaikan balapan di posisi 12. Sementara di seri kedua ini Momon berhasil finis di posisi lima besar. Meski sesungguhnya Momon diharap bisa lebih baik karena membalap di kandang sendiri, namun peningkatan ini dinilai tim sudah cukup memuaskan. Tinggal kedepannya Momon harus meningkatkan performa fisiknya agar bisa bersaing di barisan depan bersama pebalap lain.
“Seri kedua ini memang sangat ketat, karena pembalap Indonesia punya peluang besar untuk di depan melawan Kiyonari, Fujiwara, Azlan dan Zamri. Di race pertama saya kurang baik di start hingga tidak bisa merangsek ke depan dan akhirnya ada di grup kedua di belakang mereka,†papar Momon.
“Pertarungan saya justru dengan Shu Sato yang bisa mencuri posisi saya untuk finish kelima. Namun di race kedua saya bisa di barisan depan menempel Fujiwara di lap awal, namun akhirnya saya melorot di posisi enam karena betul-betul menguras fisik menandingi mereka.â€
“Saya terus berdiskusi dengan tim terutama soal suspensi yang kini semakin membantu penampilan saya. Fisik memang menjadi masalah utama bagi saya dan saya berjanji akan mempersiapkan lebih keras untuk seri ketiga di Cina, Agustus mendatang,†tegasnya.
“Hasil yang dicapai Momon sebetulnya bisa lebih baik jika dia memiliki fisik yang prima. Namun bisa finish kelima pun sudah bisa membuka mata pembalap lainnya kalau dia memiliki kemampuan yang harus diwaspadai,†kata Eddy Saputra, Team Owner.
“Saya sudah mempersiapkan fasilitas untuk meningkatkan fisiknya, termasuk metode-metodenya bagi seorang pembalap. Kita sengaja mendatangkan teknisi yang khusus menangani suspensi dari Jepang, karena suspensi memiliki pengaruh besar di balapan ini. Sedangkan Ali Adrian memiliki semangat yang tinggi untuk maju hanya perlu waktu untuk bisa membuatnya tampil tenang dan konsisten,†tukas Eddy.
Ali Adrian yang finish di posisi 23 mengaku dirinya terlalu bernafsu sehingga tak bisa mengendalikan motornya.
“Akhirnya saya bisa mengikuti kejuaraan ARRC tahun ini bersama tim saya AR-1 Anjany dan ASH Motorsport. Di race pertama saya terlalu bernafsu hingga baru 2 lap sudah mencium gravel Sentul. Menjelang race kedua, saya mencoba menganalisa dan berdiskusi dengan mekanik saya terutama soal suspensi, hal yang sebelumnya kurang saya pahami. Hasilnya, saya bisa di urutan kedua dan mencatat best time saya 1, 32,714 detik. Terima kasih untuk seluruh tim yang bisa membuat semangat tinggi debut saya di kejuaraan internasional,†tukas Adrian.
Penulis: @Jayadi72 | Teks Editor: @Jayadi72 | Foto: ASH