Last Updated on February 14, 2011 by
GILAMOTOR.com. – Mantan pebalap Ducati Marlboro yang kini membela Repsol Honda, Casey Stoner, mengatakan bahwa dirinya tak bisa membuat perbandingan secara langsung antara Ducati Desmosedici dan Honda RC212V, karena menurutnya perbedaannya sangat ekstrem.
Selama 4 tahun bersama Ducati, boleh dibilang bahwa Stoner yang memiliki prestasi paling memukau diantara pebalap Ducati lainya. Pasalnya, dibandingkan pebalap Ducati lainnya seperti Loris Capirossi, Marco Melandri dan Nicky Hayden pada era 800 cc, Stoner menjadi pebalap Ducati paling bersinar.
Selama 4 musim bersama Ducati, dirinya behasil mencatatkan 23 kemenangan dan menyabet gelar juara dunia.
Musim 2010 kemarin merupakan akhir perjalanan karirnya bersama Ducati setelah dia menjalani masa kontrak selama 4 musim. Kini pebalap asal Australia ini terikat kontrak dengan pabrikan motor asal Jepang, Honda, selama dua tahun kedepan.
Memulai debutnya bersama Honda RC212V, Stoner berhasil menunjukkan performa yang cukup memukau saat sesi uji coba pra-musim di Sepang beberapa waktu lalu.
Namun, pebalap berusia 24 tahun ini mengatakan sulit untuk mengkomparasi antara Ducati dengan Honda ketika diminta komentarnya, seperti yang dikatakan Valentono Rossi setelah Rossi mengatakan bahwa Ducati GP11 terasa seperti prototype murni yang dikembangkan hanya untuk MotoGP.
Menurut Stoner, ada perbedaan besar antara Ducati dan Honda.
Ketika ditanya mengenai kepindahannya dari Ducati ke pabrikan Jepang yang sebelumnya pernah dibelanya, Stoner mengatakan ada perasaan kuat saat dia meninggalkan Honda.
“Saya punya perasaat yang kuat ketika meninggalkan Honda ke Ducati pada 2006.â€
“Kemudian, apa yang sudah saya lakukan? Saya sungguh tidak tahu keputusan yang sudah saya ambil ketika pertama kali mengendarai Ducati adalah hal yang benar. Saya tidak yakin dengan rasa motor itu. Anda merasakan getaran dan perpindahan gigi yang agresif tapi motor itu bekerja.â€
“Itu sebuah perasaan yang aneh tapi setelah empat tahun Anda menjadi sangat nyaman bersama motor itu dan itu menjadi normal.â€
“Jadi ketika saya kembali ke Honda, segalanya terasa begitu halus bagi saya dan itu sangat terasa berbeda. Itu sangat sulit membandingkan keduanya karena perbedaannya sangat ekstrem,†tegas Stoner.
Penulis/Foto : Jay/MCN