Last Updated on August 7, 2024 by Admin Gilmot
Pada sepeda motor, terdapat banyak komponen yang dapat menunjang kenyamanan dan keamanan berkendara. Salah satunya adalah suspensi atau sokbreker, baik bagian depan maupun bagian belakang. Namun, yang paling mudah untuk dirasakan adalah suspensi belakang.
Komponen yang satu ini juga paling banyak diganti oleh para pemilik sepeda motor, baik pengguna biasa, pecinta modifikasi maupun motor balap. Suspensi belakang bawaan pabrikan atau Original Equipment Manufacture (OEM) sering kali diganti dengan produk aftermarket yang menawarkan lebih banyak keunggulan.
Suspensi belakang buatan aftermarket juga beragam jenis di pasaran, ada sokbreker jenis single tube dan dengan tabung atau sub tank. Beberapa pabrikan juga sudah menyematkan sokbreker tabung pada sepeda motor buatannya. Jadi, konsumen tidak perlu lagi membeli produk aftermarket. Sebut saja beberapa motor baru, seperti Honda ADV 150, Yamaha Nmax, Yamaha Aerox 155, dan lainnya.
Sokbreker tabung dan sokbreker non tabung memiliki sistem kerja yang berbeda. Untuk yang non tabung, prinsip kerja sokbreker ini adalah udara dan oli ditempatkan dalam satu ruang dan hanya dipisahkan oleh tekanan.
Sedangkan pada sokbreker tabung, udara tersekat sendiri pada bagian sub tank atau tabung. Sementara untuk bagian oli, berada di tabung utama.
Selain itu, pada sokbreker non tabung, udara dan oli dapat tercampur ketika kondisi sokbreker berada di level paling tinggi. Sehingga, ada potensi muncul gelembung udara pada area piston dan katup. Kondisi ini yang biasanya membuat kestabilan berkurang.
Sementara pada sokbreker tabung, kondisi tersebut tidak terjadi. Pasalnya, ada pemisah antara oli dan udara yang dapat mencegah kedua zat tersebut bercampur menjadi satu.
Jadi, saat motor diajak menikung atau berbelok, posisi motor menjadi miring. Kondisi dapat membuat udara masuk ke area piston dan katup. Sehingga, berpengaruh juga terhadap daya pantul alias rebound pada suspensi menjadi tidak beraturan atau tidak stabil.
Kemudian, dalam kondisi full stroke ditambah dengan sudut kemiringan yang ekstrem, ada potensi piston dan katup tidak terendam oli. Sementara pada sokbreker tabung, piston dan katup selalu terendam oli.
Pilihan pada sokbreker tabung juga ada dua, yakni tabung atas dan tabung bawah. Masing-masing juga memiliki cara kerja yang berbeda dan keunggulan yang berbeda pula.
Pada sokbreker dengan tabung atas, oli akan dipompa terlebih dulu ke atas, baru kemudian ikut ke bawah. Sementara pada sokbreker dengan tabung bawah, oli sudah langsung melewati as sokbreker.
Jadi, jika bicara soal kualitas, akan lebih baik pada sokbreker tabung bawah. Sebab, dinilai lebih baik dalam menstabilkan redaman. Namun, perlu diketahui, tiap merek bisa berbeda-beda sistem atau cara kerjanya.
Selanjutnya, dari segi harga juga bisa berbeda, antara sokbreker tabung atas dan tabung bawah. Pada umumnya, sokbreker dengan tabung bawah akan dibanderol lebih mahal dibandingkan dengan yang tabung atas.