Last Updated on August 4, 2024 by Admin Gilmot
Selain MotoGP, ajang balap internasional lainnya yang sangat bergengsi adalah World Superbike (WorldSBK). Ajang balap ini juga semakin terkenal di Indonesia dengan dijadikannya Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, sebagai tuan rumah pada laga penutup 2021.
Tak sedikit yang belum tahu mengenai perbedaan antara motor balap yang digunakan pada ajang MotoGP dan WorldSBK. Untuk MotoGP, mungkin banyak yang sudah mengenalnya. Sebab, ajang balap ini juga disiarkan di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia.
Namun, untuk WorldSBK, masih banyak yang cukup asing dengan motor yang digunakan. Ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan antara motor balap yang digunakan di MotoGP dengan yang ada di WorldSBK.
Untuk MotoGP, motor balap yang digunakan statusnya adalah motor prototype. Artinya, pabrikan sengaja menciptakan motor tersebut benar-benar dengan satu tujuan, yaitu untuk kebutuhan balapan saja.
Motor yang digunakan tidak akan bisa ditemui di jalan raya atau bahkan diperjualbelikan. Contohnya, Yamaha dengan YZR-M1, Honda dengan RC213V, Ducati dengan Desmosedici GP21, Aprilia dengan RS-GP, Suzuki dengan GSX-RR, dan KTM dengan RC16.
Pabrikan yang ikut berkompetisi di MotoGP melakukan banyak inovasi dan pengembangan teknologi untuk produk masa depan. Pada umumnya, pengembangan yang dilakukan di motor balap MotoGP akan diturunkan ke motor produksi massal. Banyak fitur-fitur motor zaman sekarang yang didapat atau dikembangkan dari dunia balap.
Sementara untuk WorldSBK, motor balap yang digunakan adalah motor yang diproduksi massal oleh pabrikan. Artinya, setiap orang bisa saja membeli motor tersebut, karena dijual secara umum. Tapi, untuk dipakai balapan, pastinya mengalami banyak penyesuaian atau ubahan agar motor memiliki performa yang terbaik.
Beberapa pabrikan yang sekarang ikut WorldSBK, seperti Kawasaki dengan ZX-10RR, Yamaha dengan YZF-R1, Ducati dengan Panigale V4 R, Honda dengan CBR1000RR-R, dan BMW dengan M 1000 RR.
Dari segi bobot, kedua motor balap ini juga berbeda. Keduanya diatur oleh regulasi, sehingga balapan menjadi lebih adil dan kompetitif. Untuk motor balap MotoGP, bobot minimum yang harus dipenuhi adalah 157 kg. Sementara pada motor balap WorldSBK, bobot minimumnya sedikit lebih berat, yakni 168 kg.
Lalu, perbedaan berikutnya adalah dagi dari segi mesin. Dengan motor yang digunakan berbeda, maka aturannya pun dibuat berbeda juga. MotoGP memiliki regulasi yang lebih sederhana. Pabrikan bebas mendesain mesin. Namun, kapasitas mesinnya tidak boleh lebih dari 1.000 cc. Ukuran diameter piston juga dibatasi, maksimal 81 mm. Selain itu, jumlah silinder juga maksimum hanya empat silinder.
Sejak 2012 alias era MotoGP dimulai, sudah dilarang penggunaan mesin 2-tak dan tidak ada lagi pabrikan yang menggunakannya. Sebagian besar pabrikan sekarang ini menggunakan mesin dengan konstruksi V4. Mesin tersebut dapat membuat motor melaju dengan kecepatan maksimum hingga 350 km/jam.
Sedangkan di WorldSBK, regulasi soal mesin cukup rumit. Mesin yang digunakan pada motor balap tidak harus empat silinder. Mesin dengan tiga silinder masih diperbolehkan. Namun, kapasitas mesinnya tetap maksimal 1.000 cc. Penggunaan mesin 2-tak juga sama-sama dilarang di ajang balap ini. Dengan motor yang lebih berat, kecepatan maksimum yang dihasilkan mesin tersebut bisa tembus 320 km/jam.
Secara regulasi, di MotoGP tiap pabrikan dibebaskan dalam menentukan konstruksi mesin dan tipe sasis yang akan digunakan. Penggunaan material berkualitas tinggi juga tidak dilarang, seperti titanium, magnesium, serat karbon, dan lainnya. Sedangkan pada WorldSBK, hal tersebut jauh lebih dibatasi. Tiap pabrikan harus mempertahankan konstruksi standar, baik untuk mesin dan juga sasisnya. Penggunaan material berkualitas tinggi, seperti titanium, magnesium, serat karbon, dan lainnya, juga dibatasi.
ECU dan perangkat lunak (software) yang digunakan pada motor balap bisa dibilang sebagai otak motor tersebut. Maka itu, fungsinya juga sangat krusial. Pada ajang balap MotoGP, semua tim menggunakan ECU yang sama dari Magneti Marelli. Perangkat lunak yang digunakan juga sama pada setiap tim. Sehingga, tercipta balapan yang sangat kompetitif saat ini. Pada WorldSBK, tiap pabrikan atau tim bebas menggunakan pilihan ECU dan perangkat lunak. Regulasi hanya membatasinya dari segi anggaran.
Terakhir, dari segi harga, motor balap MotoGP dengan status prototype membuatnya jadi sangat mahal dibandingkan dengan WorldSBK. Harga satu unit motor dari tim resmi atau tim pabrikan bisa menyentuh angka 3 juta euro atau sekitar Rp 48,5 miliaran. Sementara pada motor WorldSBK, satu unit motornya yang sudah siap balap hanya ada di kisaran 150.000 euro sampai 160.000 euro atau sekitar Rp 2,5 miliaran.