4
18706

Sheibasari, Female Bikepacker yang Rela ‘Resign’ dari Kantor Demi Touring Jelajahi Nusantara

Last Updated on July 28, 2017 by Bang Gilmot

GilaMotor.com – Pada dasarnya perempuan adalah makhluk lembut yang kuat, meski sering terlihat sebagai makhluk lemah. Itulah yang menggambarkan salah satu sosok kartini Indonesia kelahiran Sigli, Propinsi NAD. Perempuan bernama Sheibasari yang kini menetap di salah satu kota di Jawa Barat ini memulai solo riding-nya di tahun 2013 dengan rute Bandung – Yogyakarta selama 4 hari.

Punya usut pada tahun 2014 perempuan yang akrab dipanggil Sari ini memutuskan untuk resign dari kantornya karena susah mendapatkan cuti demi cita-citanya untuk keliling Indoneisa dan bekerja freelance. Karena hobi jalan-jalannya ini, doi mulai menghitung-hitung dana yang harus dikeluarkan jika harus menggunakan pesawat, bus, kereta api, kemudian menyewa motor untuk mencapai tujuan.

Hal tersebut sudah pasti menambah budget yang tidak sedikit. Setelah resign doi memutuskan untuk solo riding keliling pulau Jawa, Madura, Lombok selama 60 hari menggunakan motor Yamaha Jupiter Z berbekal peta mudik lebaran, Gilmoters!

“Satu hal yang paling aku khawatirkan adalah mogok di jalan, sedang aku gak paham sama sekali soal mesin. Makanya aku well prepared, sebelum berangkat aku selalu membawa motor ke bengkel untuk memastikan semua baik dan aman. Tapi jika memang ada kendala, Ayah saya selalu bilang, bahwa itu adalah risiko yang harus aku tanggung sendiri, kalau bocor ya dorong sendiri sampai ketemu tambal ban, apalagi waktu 2014 itu aku belum pake ban tubeless,” tutur perempuan yang lahir pada Hari Sumpah Pemuda ini.

Menurut Sari, perjalanan dengan menggunakan sepeda motor selalu berkesan, bertemu dengan banyak karakter orang, juga penuh tantangan terutama untuk dirinya yang selama ini hanya menggunakan motor untuk ke kantor dan kegiatan sehari-hari serta selalu di dalam kota yang cenderung ramai dan beraspal baik. Berbeda ketika harus harus keluar dari zona nyaman dengan melalui banyak jalan-jalan buruk, hutan yang lebat, hujan badai, longsoran dari tebing, perkebunan kelapa sawit yang senyap dan sunyinya perjalanan yang di tempuh meski sedang berada di lintasan utama. Belum lagi masalah tingkat keamanan.

Sosok Sari ini patut diacungi jempol, mengingat untuk mengambil keputusannya resign dari pekerjaan demi passion, kemudian melakukan solo riding dengan menggunakan motor yang doi nggak tau sama sekali soal mesin tapi nggak kendor untuk  gas motor. Riwayat solo riding-nya sejak tahun 2013 dari Bandung – Yogyakarta, 2014 keliling Pulau Jawa, Madura, Lombok, 2015 Bandung – Sabang,  2016 Bandung – Sulawesi dan semua nya PP (pulang pergi) solo riding menggunakan motor.

“Awalnya, terutama almarhum ibu saya, agak keberatan ketika saya berencana untuk jalan-jalan jarak jauh dengan sepeda motor (tahun 2013, kali pertama jarak jauh-red). Aku paham sih, karena selama ini, aku sering mengeluh capek hanya bermotor PP ke kantor, apalagi ini perjalanan jauh, tapi seiring waktu akhirnya beliau mengijinkan. Kalau Ayah saya sih lebih santai, selama saya yakin dan bertanggung jawab atas pilihan yang telah saya ambil, tidak masalah bagi beliau,” Lanjut Sari

Dan dari perjalanannya di taun 2015 Bandung – Sabang, perempuan berhijab ini menuangkan pengalaman berkendaranya ke dalam sebuah buku yang berjudul “Solo Female Bikepacker Bandung – Sabang PP” dari perhitungan biaya, destinasi seru, pengalaman berkendara tak terlupakan, tips dan trik, juga masih banyak lainnya, semua tertulis di buku tersebut yang bisa dibeli di toko buku Gramedia atau Gramedia.com

Bikepacker adalah cara paling murah dan banyak pengalaman menarik. Selain itu aku juga berharap, dengan jalan-jalan menggunakan sepeda motor akan lebih menghargai dan mencintai negeri kita sendiri yang sungguh cantik ini. Siapa lagi coba yang akan memajukan pariwisata kalau bukan kita sendiri? Harapan lebih jauh lagi, aku berharap, buku ini bisa menjadi mega best seller terus di filmkan,” Tutup Sari penuh harap

Penulis/Dok: Fatimah Subadiyo/Sheibasari