3
2080

Sap7aranu: Hari Ke-27, Cerita Di Balik Pulau Rubiah Di Sabang

Last Updated on June 1, 2013 by

GILAMOTOR.com – Perjalanan tim Ekspedisi Sap7aranu (Saptaranu) sudah memasuki hari ke-27 dan sudah menapakkan roda motor TVS Apache RTR 180 yang jadi tunggangan mereka di Tanah Rencong, Aceh.

Sehari sebelumnya, tim memiliki agenda untuk mengetahui seberapa besar Danau Aneuk Laot yang berada di pulau Weh, Sabang, untuk dapat berdiri sebagai objek wisata. “Praktiknya, danau yang menjadi PLTA bagi pulau Weh ini belum punya cukup kekuatan untuk menjadi objek wisata unggulan,” cerita tim setelah mengeksplorasi sekeliling Danau itu.

Pulau Weh sendiri masih mengandalkan kekuatan wisata pantai nya yang notabene menjadi taman biota laut kelas wahid setelah Bunaken di Sulawesi. Pada kesempatan itu pula tim mencoba snorkelling seputar pantai Iboih dan pantai di pulau Rubiah.

Bagian dari sejarah pulau Rubiah sendiri datang dari penggunaan kawasan tersebut sebagai tempat berangkatnya para jemaah haji ketika masih menggunakan kapal laut menuju Tanah Suci, Mekah. Di pulau Rubiah juga berdiri karantina haji berikut makam dari Siti Rubiah, nama penduduk awal yang kemudian menjadi nama pulau itu sendiri.

Dua malam di Sabang, kemudian tim bergerak kembali ke Banda Aceh melalui pelabuhan Balohan menuju Ule Leue. Sebelumnya tim juga sempat mengunjungi Titik Nol di Sabang, lokasi yang menjadi idaman para bikers untuk datang dan mengambil dokumentasi perjalanan. Dari Jakarta menuju Titik Nol di Sabang, odometer menunjukkan perjalanan sejauh 3732 km, sudah termasuk untuk mengambil momen perjalanan, shoot foto dan video yang membutuhkan proses bolak-balik selama durasi perjalanan.

Dari Titik Nol Sabang tim menyusuri pesisir barat pulau Weh hingga tembus di daerah Aneuk Itam sebelum naik ke Ferry KMP Papuyu untuk menyeberang. Penyeberangannya sendiri menempuh waktu lebih lama karena kapal Ferry yang digunakan lebih kecil. Perjalanan memakan waktu sekitar 2.5 jam.

Setibanya di Banda Aceh tim disambut oleh komunitas motor TVS dan POWER untuk kemudian menemani hingga pantai Kuala Krung Raba di daerah Lhok Nga. Di pantai itu pula tim bermalam untuk melanjutkan perjalanan esok hari menuju Meulaboh. Sebelumnya tim juga mendatangi lokasi masjid Baiturrahman untuk mengambil beberapa dokumentasi saat malam dan cerita di balik musibah Tsunami yang menimpa Banda Aceh pada 2004 silam.