Photo: Yamaha Racing
1
1818

Rossi Tak Tau Harus Menangis Bahagia Atau Sedih

Last Updated on September 14, 2015 by

GILAMOTOR.com – Valentino Rossi tak tahu apakah harus menangis bahagia atau sedih di hadapan 92,315 pendukungnya setelah finish di posisi kelima pada balapan MotoGP di sirkuit Misano (13/9/2015), sirkuit yang hanya berjarak 20 menit dari rumahnya.

Meski Rossi masih memimpin klasemen dengan 247 poin, tapi balapan di depan puluhan ribu pendukungnya, hasil akhir di podium tentu jauh lebih sempurna. Sayangnya Rossi gagal finish podium setelah kalah strategi oleh Marc Marquez yang lebih jeli membaca kondisi di balapan dengan cuaca tak menentu.

Sejak awal balapan, Rossi sangat kuat bertarung dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Bahkan ia sempat mempimpin lebih dari 4 detik di depan. Kurang dari separuh balapan, cuaca berubah dan trek mulai basah. Ketiga pebalap yang bertarung di baris terdepan ini masuk pit untuk mengganti motor dengan ban basah di lap yang sama. Balapan dengan ban basah, Rossi pun sangat kuat. Ia juga berhasil memimpin jalannya balapan di bawah rintik hujan.

Namun kondisi itu hanya berlangsung sebentar. Setelah beberapa lap cuaca kembali cerah dan trek mulai mengering. Saat itulah keputusan sulit harus di ambil.

“Di sepertiga balapan kami cukup bagus, tak terlalu buruk di awal balapan kering dan setelah kami mengganti motor dengan ban basah, juga jadi bagian balapan yang bagus karena aku sangat kuat dan sangat cepat,” ucap Rossi.

“Aku juga menikmati pertarungan dengan Lorenzo dan Marquez, saat itu aku di depan,” tambah Rossi.

Tapi setelah ia harus kembali mengganti motor dengan ban slick saat trek mulai mengering, itu jadi keputusan sulit. “Sunggu pilihan yang sulit buat ku dan Lorenzo bertarung untuk kejuaraan, semakin tricky dan semakin sulit untuk mengambil keputusan yang tepat tanpa resiko yang terlalu besar.”

“Aku tahu jika Aku masuk pit lebih awal hasilnya akan lebih baik, tapi itu lebih beresiko. Dua lap sebelum aku putuskan untuk berhenti, saat itu masih sedikit hujan dan Aku berfikir jika aku berhenti dan hujan mulai turun lebih deras, tentu hasilnya akan sangat buruk buat ku. Aku juga mengecek ke belakang dan Lorenzo masih di belakang ku.”

Setelah memutuskan untuk tetap menggunakan motor dengan ban basah, di lap berikutnya Rossi mulai kehilangan banyak waktu. Sementara Marc Marquez sudah lebih dulu mengganti motornya dengan ban kering dan mulai menikmati ritmenya. Di lap berikutnya Rossi memutuskan untuk mengganti motornya dengan ban slick.

“Aku mengganti motor dengan ban slick dan akhirnya aku finish kelima. Sungguh aku ingin menangis! Aku harap hasil lebih baik, juga karena Aku punya potensi bagus di balapan kering dan basah,” ucap Rossi.

“Aku tak berpikir aku akan menang, karena untuk memenangkan balapan Anda harus melepaskan pikiran Anda dari kejuaraan dan berani ambil resiko, khususnya dengan ban slick di trek kering. Mungkin Aku bisa tiba di podium atau di deban Baz. Jadi di posisi tiga atau empat, bukan lima.”

Rossi menjelaskan bawah orang-orang yang finish di depannya adalah mereka yang balapan tanpa beban. Marc sangat cepat dan mengganti ban di momen yang tepat – lain halnya dengan Smith yang finish kedua – tak mengganti bannya. Itu benar-benar berjudi!

“Tentunya di Misano, di depan semua orang dan atmosphare yang spesial ini, targetnya adalah podium. Tapi dari sisi lain, dengan jatuhnya Jorge, Aku bertahan di puncak klasemen dengan selisih 23 poin dan ini hal paling penting. Untuk kejuaraan, itu adalah hasil penting dan bagus,” tutup Rossi.