Last Updated on November 3, 2016 by Bang Gilmot
Tak terasa kami sudah 2 hari di Karimunjawa. Agendanya hari ini kami melakukan trip laut. Kemarin sore sudah menghubungi Mas Yusuf, orang Taman Nasional Karimunjawa yg direferensikan oleh Pak Bambang Headquater Gilamotor Evalube untuk menjadi sumber informasi untuk kami mengenai Taman Nasional KarimunJawa. Namun saat itu Mas Yusuf sedang tidak berada di KarimunJawa, kami diberikan kontak anak buahnya yaitu Mas Zaini untuk menghandle trip laut tim #Ride2NationalPark.
Setelah ngobrol-ngobrol via whatssapp pada malam harinya. Pagi harinya di warung bu Ester kami bertemu untuk melakukan trip laut. Mas Zaini berpamitan sebentar untuk menyiapkan makan siang kami nanti di pulau sesudah snorkling. Pagi itu kami keluar dari homestay sedikit bahagia karena cuaca tampaknya berpihak bersama kami, namun setelah kami sarapan dan bersiap untuk menuju sahbandar badai menyerang lagi, hujan dan angin kencang serta petir yg menyambar-nyambar menemani sarapan pagi itu.
Warung Bu Ester porak-poranda di serang badai, keyakinan kamipun untuk mendapatkan view yg bagus bawah laut sedikit pudar. Mas Zaini mengirim pesan singkat “Mas kapal belum boleh berangkat nunggu cuaca bagus”. Tapi kami percaya badai pasti berlalu, apapun rintangannya jalani dengan tersenyum.
Pak Bambang dari Headquater Gilamotor Evalube banyak memberi refrensi tentang KarimunJawa, katanya Karimunjawa adalah rumah ke 2 bagi beliau. Awal-awal #Ride2NationalPark juga yg mendukung dan merefrensi beliau saat itu bertemu di hotel Hyaatt Yogyakarta pada tahun 2013. Divemaster yang juga lulusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro ini tahu segalanya, seperti Biota laut dan coral yang saya ambil gambarnya yang saya tidak tahu namanya saya pasti bertanya beliau.
1 jam sudah waktu berlalu untuk menunggu badai sedikit mereda, namun hujan semakin deras saja tak ada plan B untuk hari ini kami harus mengeksplor laut di perairan KarimunJawa. Setelah  2 jam badai mulai reda dan hujan hanya gerimis saja, mas Zaini menjemput kami untuk menuju kapal yg katanya sudah boleh berlayar, namun sayangnya mas Zaini tidak bisa ikut karena ada urusan yg tidak bisa di tinggal tapi ada guide yg menggantikan dia di kapal.
Kami sudah menaiki kapal dan sudah basah kuyup karena hujan berharap cepat sampai di spot snorkeling karena di air laut lebih hangat dari pada di atas kapal. Kapal berjalan sekitar 10 mil terlihat dari Maps kami sudah diperbolehkan untuk snorkeling, bayangan saya wah pasti sangat jelek dan keruh nih spot snorkeling. Sebelum nyebur laut alangkah baiknya kacamata snorkeling di cuci dulu menggunakan air laut kalau ada di kasih baby oil agar tidak berembun.
Saat yang ditunggu tiba, finch di pasang snorkel dan kacamatanya sudah siap saatnya bermain dan menari dengan ikan-ikan yang beranekaragam. Wow tak sesuai bayangan tadi air yg keruh dan jelek terlihat cukup bagus tapi sayangnya invisible atau jarak pandang sangat terbatas karena langit masih menurunkan hujan. Saya berjalan menjauhi kapal saat itu laut sedang surut jadi terlihat cukup dekat terumbu karang yang beranekaragam dan beberapa ikan berwarna-warni menari mengikuti saya snorkeling.
Harus ekstra hati-hati untuk mengayuhkan finch jangan sampai terkena atau merusak trumbu karang, karena terumbu karang hanya bisa tumbuh dalam 1 tahun maksimal hanya 1cm tergantung jenis terumbu karang itu sendiri. Terumbu karang sangat penting bagi kehidupan manusia contohnya nelayan. Terumbu karang adalah salah satu tempat berkumpul dan mencari makannya ikan-ikan. Semakin rusaknya terumbu karang ikan-ikan semakin menjauh dan nelayan perlu ekstra solar untuk mencari ikan-ikan untuk di tangkap.
Snorkeling di lautan itu tak terasa tau-tau sudah 2jam kami di lautan, kapten kapal memberikan aba-aba untuk menaiki kapal dan menuju pulau cemara untuk makan siang dan kemudian mencari spot snorkling kembali. Sampai di pulau cemara kami harus berjalanan kaki lumayan jauh karena saat itu laut sedang surut dan kapal gak bisa bersandar lebih dekat dengan daratan. Pulau cemara cukup kecil tak lebih dari 200m persegi luasnya, menikmati angin yg sepoi-sepoi di hammok yg tersedia di pinggiran pantai tak lupa mengganti battrei kamera untuk nanti di spot snorkling selanjutnya, sambil menunggu hidangan makan siang yang sedang dipersiapkan untuk kami.
Makan siang pun sudah tersajikan dengan menu ikan bakar tuna dan cakalang, sambal goreng tempe, telur dadar, tempe goreng, sayur wortel, sambal kecap dan tak lupa pisang mengisi tenaga dan semangat kami untuk menuju coral kingdom Karimunjawa. Setelah semua selesai saatnya kami kembali ke kapal dan melakukan ke spot snorkling selanjutnya. Di spot snorkeling kedua matahari sudah mulai menampakkan senyumannya dan sedikit menghangatkan tubuh kami. Pemandangan bawah laut cukup bagus jarak pandang lebih baik daripada di spot yang pertama, kewaspadaan harus tetap di jaga karena di spot kedua ini banyak bulu babi jangan sampai menyentuh atau bahkan menginjak karena beracun.
Tak lama di spot snorkling ini karena ada peserta join trip laut ini ingin ke penangkarang hiu dan menurut saya tidak bagus dan cukup mahal hanya untuk melihat hiu kecil-kecil disana. Banyak peserta join trip laut ini yang kecewa karena guide gak memberikan edukasi tentang spot ini saya sudah pernah ke penangkaran hiu disini jadi saya tidak tertarik dan rata-rata peserta juga tidak tertarik dengan spot ini karena memotong jadwal melihat sunset di tengah laut. Semoga kedepannya sea travel disana lebih bijak untuk menjamu tamunya.
Trip laut pun selesai dan kami pun langsung bergegas menuju motor kami di parkir dan mengejar sunset di villa sunset namun saat itu cuaca sangat tidak mendukung untuk kami mendapatkan gambar sunset terbaik karimunjawa, hanya terlihat pendar warna orange seperti di hari pertama. Dan kami mulai lapar menemukan warung kwetiaw pinggir jalan yang rasanya biasa aja dan kembali ke homestay mandi dan tidur.
To be continue
Latanza Firdaus