Last Updated on May 7, 2015 by
GILAMOTOR.com – Hari masih pagi dan matahari masih enggan memancarkan sinarnya. Suara burung liar mulai bersautan diantara pepohonan besar, ayam peliharaan warga desa Cigeulis mulai berkeliaran mencari makan, dan satu persatu lampu-lampu jalan mulai dipadamkan.
Belum banyak aktivitas warga saat tim Gilamotor RelaxVenture Ujung Kulon keluar dari jalan rusak berlumpur dari pesisir pantai Tanjung Lesung ke Sumur-Cigeulis. Rumah, warung dan bengkel-bengkel kecil pun masih tertutup rapat. Perlahan kami melewati jalan berbatu di antara rumah-rumah warga. Dan kami menghentikan perjalanan di sebuah warung kecil untuk sekedar mengisi perut dengan kopi dan pisang goreng.
Kopi panas menghangatkan kebersamaan kami. Seteguk demi seteguk, cangkir itupun hanya menyisakan ampas kopi dan cerita seru perjalanan dari Jakarta ke desa Cigeulis yang kami tempuh hampir 9 jam.
Perjalanan masih panjang, kami masih harus melewati beberapa desa sebelum tiba di lokasi tujuan touring RelaxVenture, di Cilintang, Desa Cikawung, Taman Nasional Ujung Kulon. Istirahat kami sudahi, mesin motor mulai bekerja lagi dan roda pun berputar perlahan meninggalkan Cigeulis.
Dari Cigeulis, kami bergerak menuju Babakan Cibeber – Sumur 1 – Cikawung – Taman Jaya dan berakhir di Cilintang yang merupakan pos penjagaan Taman Nasional Ujung Kulon dan sekaligus menjadi gerbang bagi para tracker yang ingin berkemah di dalam hutan Taman Nasional.
Jarak dari Cigeulis ke Cilintang tak terlalu jauh, hanya sekitar 33 km saja. Tapi dari 33 km itu, sekitar 70 persen jalan yang kami lalui adalah jalan rusak bebatuan dan lumpur. Bagi tim RelaxVenture, melintasi jalur itu jadi kenikmatan tersendiri. Tapi bagi para wisatawan yang ingin melihat lebih dekat Taman Nasional Ujung Kulon tentu jadi hal yang membuat mereka mengurungkan niat untuk datang. Bayangkan, jarak yang hanya 33 km harus kami tempuh lebih dari 5 jam.
Persiapan yang matang dan kondisi motor yang prima membuat tim RelaxVenture mampu menaklukkan trek berat itu. Seluruh bagian motor bekerja keras, mulai dari sasis, kaki-kaki hingga mesin. Perhatian dan kekhawatiran kami tertuju ke bagian mesin lantaran banyak bekerja pada rpm tinggi. Untungnya, berkat pelindungan pelumas yang susuai dengan spek motor, mesin motor yang kami tunggangi tak mengalami masalah sedikitpun hingga kami menapakkan kaki di Taman Nasional Ujung Kulon di pesisir Pantai Cilintang.
Evalube yang mendukung perjalanan ini memberi kami oli Synthetic Pro 4T SAE 10W-30 API SL untuk motor bebek dan sport yang kami gunakan. Sementara untuk skutik, kami menggunakan Evalube Scootic.
Sekitar pukul 12 siang kami tiba di ujung perjalanan kami. Setelah rehat sejenak dan melapor ke petugas Taman Nasional Ujung Kulon untuk meminta izin berkemah, kami langsung mendirikan tenda di sisi pagar pembatas hutan Taman Nasional. Tak jauh dari tempat kami mendirikan tenda adalah bibir pantai Cilintang. Kami bisa mendengar deburan ombaknya dari tempat kami berkemah.
Untuk masuk ke Taman Nasional Ujung Kulon, kami harus membayar tiket seharga Rp 7.500 dan asuransi Rp 3.000 per orang. Jadi setiap orang harus membayar sebesar Rp 10.500.
Lapar mulai mengusik perut kami. Perlengkapan kemah dan bekal yang kami bawa akhirnya keluar dari persembunyiannya di dalam box motor tim RelaxVenture. Kompor gas portable mulai membakar nasting berisi air bersih untuk memasak makanan. Tak butuh waktu lama, bahan makanan mentah seperti makaroni, mie instan dan kornet sudah tersaji dan siap untuk disantap.
Matahari mulai tergelincir ke barat, perlahan cahanya tenggelam di Samudera India. Sambil menikmati nyanyian binatang malam, kami bercengkrama di luar tenda. Samar-samar cahaya api unggun yang kami buat, mengantar kami ke pekatnya malam di tepian Pantai Cilintang Ujung Kulon.
Api unggun, kentang bakar dan kopi hitam, menemani kami hingga mata tak sanggup lagi untuk tetap terbuka. Esok harinya, sejenak kami menikmati suasana pagi di pinggir pantai Cilintang.
Hujan mengantarkan perjalanan kami kembali ke Jakarta. Dari Cilintang, kami bergerak menuju Malimping – Bayah – Pelabuhan Ratu – Cikidang – Cibadak – Bogor dan kembali ke Jakarta.
Perjalanan pulang tak kalah menantang karena banyak jalan rusak yang kami lalui seperti dari Cilintang ke Taman Jaya dan Malimping. Selebihnya, tantangannya adalah trek dengan tanjakan dan turunan terjal hingga berkelok-kelok. Perjalanan pulang kami tempuh lebih dari 12 jam. Secara total, perjalanan dari Jakarta dan kembali ke Jakarta sekitar 700 km
Melalui RelaxVenture kami merangkai kisah merekam cerita, membakar memori dalam kamera dengan momen-momen ceria dan pemandangan alam yang indah sebagai kenangan. Dan ini bukan akhir perjalanan RelaxVenture, masih banyak tempat di Indonesia yang akan kami singgahi.
Cerita sebelumnya : RelaxVenture Ujung Kulon Part I: Orang Bilang Itu Jalan Buntu, Bagi Kami Itu Jalan Baru