Last Updated on August 22, 2017 by Bang Gilmot
Gilmoters doyan modifikasi motor? Nah, ngomong-ngomong soal modif, mau aliran modifikasinya cafe racer, classic, vintage atau malah sport, Bang Gilmot saranin buat ditambahin sama komponen yang namanya fairing. Fairing sendiri pertama kali digunakan di industri pesawat Gilmoters. Tujuannya untuk memperlancar aliran udara pada pesawat. Kalau di motor tujuannya juga mirip-mirip. Selain biar tambah aerodinamis, penggunaan fairing juga dianggap bisa mendongkrak tampilan. Eits, tapi jangan sampai salah. Fairing itu ada ragamnya. Bang Gilmot coba jelasin secara singkat ya.
Full Fairing
Yang satu ini biasanya dipilih sama sahabat-sahabat Bang Gilmot yang doyan sama motor bergenre sport. Bagian atas dan bawah motor yang terlindung cover bisa membuat tampilan motor lebih merunduk dan aerodinamis layaknya pacuan sirkuit. Apalagi setelah dilengkapi sama clip-on handlebar alias setang jepit, tambah sporti. Motor-motor yang menganut pakem full fairing antara lain Honda CBR250RR, Kawasaki Ninja 250R atau Yamaha R25.
Half Fairing
Nah, kalau half fairing bisa Gilmoters terapkan pada motor-motor bergaya sport atau bahkan caferacer. Biasanya komponen ini berupa windscreen plus tambahan fairing yang menyembul di kolong setang atau di sisi cylinder head. Mau dijadiin full fairing? Tinggal tambahkan kit yang menutupi crankcase atau gearbox, jadi deh full fairing. Yang mengadopsi half fairing itu seperti Honda CB900R, Yamaha Fazer, atau Ducati Paul Smart.
Quarter Fairing
Juga disebut sebagai cafe fairing atau bikini fairing, fairing ini berdesain minimalis dan hanya menutupi bagian lampu depan dengan windshield dengan tinggi yang mencapai bagian leher pengendara. Biasanya diterapkan pada Suzuki SV650 atau BMW R90S.
Dolphin Fairing
Rada aneh nih bentuknya, tapi keren. Disebut sebagai dolphin fairing lantaran desainnya memang mirip lumba-lumba kalau dilihat dari samping. Bagian windshieldnya terlihat menyatu dan menyelimuti hingga ke samping crankcase atau gearbox. Motor-motor klasik biasanya yang menerapkan jenis fairing ini. Kayak MV Agusta 125 GTLS, NSU Rennmax Delphin, Atau AJS 7R tunggangan Mike Hailwood.
Dustbin Fairing
Nah, ini nih yang paling Bang Gilmot suka. Desainnya yang mirip sama torpedo membuat fairing ini juga kerap disapa torpedo fairing. Jaman dulu sih kerap diadaptasikan ke motor-motor balap. Sayangnya, walaupun bisa mendongkrak sektor dinamika namun lantaran dianggap berbahaya, pada tahun 1958 Federation Internationale de Motocyclisme alias Federasi Balap Motor Internasional melarang penggunaannya. Fairing ini satu bagian tersendiri mulai dari windshield yang menyelimuti hingga ke ban depan sampai ke gearbox. Nyaris setengah body motor ditutupi oleh fairing ini.