Last Updated on October 28, 2013 by
GILAMOTOR.com – Setelah tampil mamukau di sesi kualifikasi Moto2 dengan menempatkan dirinya di posisi 5 di akhir sesi, pembalap Indonesia yang disponsori oleh pelumas Evalube, Rafid Topan Sucipto, sangat menikmati pengalamannya yang luar biasa bisa bertarung dengan pembalap papan atas Moto2.
Di latihan bebas yang diperpanjang sampai Minggu pagi sebelum balapan dimulai, Rafid Topan mulai beradaptasi dengan motor prototype Speed Up di kondisi trek kering.
Topan memulai balapan cukup baik meski sebenarnya dia sangat grogi. Tapi ketika balapan harus terhenti dan balapan harus diulang dari awal setelah kecelakaan yang melibatkan banyak pembalap, membuat Topan merasa lebih kesulitan di awal. Tapi akhirnya dia mampu melesat.
Sayangnya, harapan agar Topan bisa secepat sebelumnya gagal akibat setingan suspensi depannya tak sesuai dengan kondisinya di balapan itu.
Di balapan, Topan mulai berani melakukan pengereman keras (hard braking) dan pengereman di titik terdekat dengan tikungan (late braking) karena dia dikelilingi oleh pembalap papan atas Moto2 seperti Pol Espargaro, Mika Kalio, Rabbat dan yang lainnya yang memang sudah sangat hafal dengan karakter motor Moto2.
Sayangnya, setingan suspensi Topan tak memungkinkan untuk melakukan apa yang dilakukan para top riders itu. Tapi karena semangat untuk tampil lebih baik dan lebih cepat, Topan pun mulai mengikuti apa yang dilakukan para pembalap lain.
“Setelah start, aku hampir terjatuh karena pembalap lain menutup jalur ku. Itulah sebabnya di start kedua jadi lebih sulit buat ku. Tapi aku berhasil start dengan baik dan ketika pembalap lain mengerem sangat keras di depan ku, aku berusaha untuk melakukan hal yang sama dan aku berhasil mengikutinya untuk beberapa saat, itu sangat bagus,†papar Topan.
“Masalah ku hanya saat aku berusaha menemukan setingan terbaik di pagi hari. Kami belum menemukan referensi yang tepat. Dan ketika aku lebih cepat di balapan, setingannya tidak cocok untuk melakukan pengereman keras dan pengereman di titik terdekat tikungan. Alhasil, aku kehilangan traksi depan ku di tikungan pertama dan itu sangat mengecewakan.â€
“Tapi aku senang dengan akhir pekan ini, karena aku lebih kompetitif dan aku banyak mendapat pelajaran. Aku juga punya ide bagus sekarang, bagaimana meningkatkan setingan kami untuk balapan selanjutnya.â€
Topan terjatuh saat balapan masih menyisakan 4 putaran dari 15 putaran yang dilombakan.