Last Updated on May 11, 2015 by
GILAMOTOR.com – Artis muda yang namanya kian meroket, Raffi Ahmad, kembali didapuk sebagai ketua umum komunitas sepeda motor Ridiss Bikerzz. Pelantikan Raffi sebagai ketua umum dilakukan di kantor sekretariat baru Ridiss di bilangan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Minggu (10/5) pagi.
Prosesi pelantikan berlangsung meriah dan dibanjiri para pecinta motor-motor gede [moge]. Tak kurang dari 200 moge membanjiri lahan parker secretariat Ridiss Bikerzz yang juga sebagai dealer mobil premium dan moge bakas Marshall Auto.
“Ini tanggung jawab yang tidak kecil. Saya harus bisa membawa amanat teman-teman agar Ridiss menjadi komunitas sepeda motor yang mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya para pengguna dan klub-klub sepeda motor, akan perlunya tertib berlalulintas,” ujar Raffi.
Raffi sendiri kembali terpilih sebagai ketua umum Ridiss Bikerzz secara aklamasi dalam rapat internal. Sebelumnya, Raffi telah menjabat posisi yang sama di Ridiss sejak 2012.
Raffi dinilai sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Ridiss. Selain sosoknya sebagai figur yang dikenal public, Raffi juga punya tanggung jawab sosial dan perilaku yang baik.
“Kami berharap sikap-sikap baiknya bisa menular ke semua anggota Ridiss,” ujar ketua harian Ridiss Bikerzz Romy Marshall Siregar.
“Saya percaya Raffi tidak akan main-main. Buruknya sikap dia di depan umum bisa berpengaruh terhadap citra Ridiss. Kami ingin Ridiss dinilai sebagai komunitas motor yang satun dan menjadi acuan bagi komunitas-komunitas motor lain akan perlunya sikap saling menghargai di jalan raya,” sambung Rajiv, bendahara Ridiss Bikerzz..
Ridiss Bikerzz sendiri dibentuk di Jakarta pada Januari 2012. Kini anggotanya mencapai 50-an bikers. Para anggota Ridis Bikerzz terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan dan profesi, seperti artis, pengusaha, dan dokter. Mereka tak hanya datang dengan sepeda motor besar. Beberapa bahkan menggunakan sepeda motor berkapasitas mesin kecil.
Dalam kegiatannya, Ridiss tak melulu hanya menggelar perjalanan bermotor (riding) secara berkelompok. Dalam beberapa waktu komunitas ini juga memberi santunan kepada anak-anak yatim piatu serta donasi kepada korban bencana alam.
“Karena kami bagian dari masyarakat, maka kami perlu berbagi kepada sesama. Jadi, jangan menilai kami sebagai kaum ‘the have’ yang anti-sosial. Kami justru ingin perangi kesan itu, khususnya yang selama ini menjadi citra komunitas-komunitas moge,” tutup Raffi.
