4
1374

Posisi Terancam, Cal Crutclow Bilang Pol Espargaro Tak Bisa Kalahkan Marquez

Last Updated on May 14, 2013 by

GILAMOTOR.com – Cal Crutchlow geram dengan kebijakan Yamaha yang akan menarik pembalap Moto2, Pol Espargaro, untuk menggantikan posisinya di Yamaha Tech 3. Memang kontrak Cal akan habis masa berlaku pada akhir musim 2013 ini, tapi saat ini hanya Cal sebagai pembalap terbaik tim satelit.

Dari tiga seri berjalan, pembalap Inggris ini menempati posisi kelima klasemen sementara MotoGP. Dan dia satu-satunya pembalap di luar tim pabrikan yang mampu menempel ketat para pembalap papan atas tim pabrikan. Dengan alasan itu pula dia merasa kebijakan menarik Pol Espargaro untuk menggantikannya dianggap sebagai keputusan sinting.

Cal mengakui kalau para pembalap Yamaha (Lorenzo, Rossi dan Smith) memiliki kontrak sampai tahun depan, hanya dia yang akan berakhir masa kontraknya di akhir tahun ini. “Akankah dia (Espargaro) mengalahkan ku? Tidak,” yakin Cal.

Cal berpandangan mungkin para pemegang keputusan di Yamaha itu berpikir Pol Espargaro bisa menempel Marquez seperti di Moto2. Tahun lalu, Pol jadi runner up Moto2 di bawah Marquez dan jadi pesaing ketat rookie MotoGP itu. “Mereka pikir Pol Espargaro akan sama seperti Marquez, itu tidak benar. Pol tidak akan sama seperti Marquez.”

“Semua orang berpikir orang ini (Pol Espargaro) akan sehebat Marquez. Marquez itu seperti Valentino Rossi 15 tahun lalu. Dia luar biasa. Pol tidak ada apa-apanya dibanding Marquez.”

Kekesalan Cal juga karena prestasinya di tim satilit seperti tidak ada artinya. Padahal Cal jadi satu-satunya pembalap tim satelit yang bisa bersaing dengan tim pabrikan. Sekarang dia berada di possi lima di bawah Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. “Pada akhir musim nanti mungkin ada suatu tempat untuk bisa pergi. Saat ini konsentrasi ku adalah balapan dan finish setinggi mungkin dan berharap semoga hal itu bisa mengubah keadaan.”

Meski demikian, Cal menyerahkan keputusan itu kepada pemegang keputusan di Yamaha, para bos di tim Yamaha, dan salah satunya adalah Lin Jarvis. Cal pun berpikir, jika harus meninggalkan Yamaha, tujuan paling masuk akal adalah pindah ke tim pabrikan untuk bisa bersaing di barisan teratas. “Jika keputusan harus dibuat, aku harus berada di tim pabrikan. Jika tidak, maka tidak ada gunanya aku balapan di kondisi yang sama seperti tahun lalu.”

Jika Cal harus pindah ke tim pabrikan, alternatifnya adalah tim Ducati menggantikan Nicky Hayden atau bergabung ke tim pabrikan Suzuki yang dikabarkan akan kembali ke MotoGP tahun depan.