Last Updated on January 2, 2022 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Coba perhatikan, sekarang ini jas hujan menjadi salah satu bawaan wajib ada, yang terselip di bawah jok atau dalam boks motor. Apalagi akhir-akhir ini mulai masuk musim penghujan.
Tapi kemudian timbul pertanyaan, apakah jas hujan yang terselip di bawah jok atau dalam boks motor tadi sudah benar-benar pilihan yang tepat? Khususnya untuk melindungi dari siraman air hujan dengan intensitas rendah, sedang hingga tinggi?
Padahal kita tahu sendiri, pilihan jas hujan di pasaran seringkali bikin bingung. Saking banyaknya jenis dan model yang ditawarkan.
Namun, bila mengingat fungsinya, sudah seharusnya pengendara motor tidak asal beli jas hujan. Paling tidak ada 5 (lima) hal yang harus diperhatikan dalam memilih jas hujan.
1. Cek Proses Jahitan
Salah satu langkah tepat ketika memilih jas hujan, adalah terasa nyaman dipakai dan bisa melindungi tubuh optimal dari terpaan air hujan.
Ketika membeli jas hujan, Gilmoters perlu memperhatikan sambungan pada bagian detilnya. Hindari jas hujan yang dijahit pada setiap bagian, karena berisiko air menyusup lewat pori-pori jahitan.
Lebih baik lagi, pilihlah jas hujan yang proses pembuatannya dipres, bukan dijahit. Mengurangi dampak pakaian basah akibat rembesan air hujan.
2. Bahan Nyaman Dikenakan
Disamping dari jahitannya, pilih jenis bahan jas hujan yang nyaman dipakai. Hindari jas hujan berbahan PVC atau plastik.
Selain dapat membuat tubuh gerah dan tidak nyaman, bahan PVC atau plastik itu terbilang gampang sobek.
Disarankan pilih jas hujan berbahan parasut, karena bersifat anti air, ringan dan halus. Bahan parasut juga relatif aman dijemur. Beda dengan PVC atau plastik yang bisa mengeras bila dijemur.
3. Perhatikan Bagian Resleting
Nah, untuk yang satu ini harus benar-benar teliti nih Gilmoters. Sebaiknya periksa dulu, bahan apa yang digunakan untuk resletingnya. Supaya awet, pilih jas hujan dengan resleting bermaterial tembaga atau kuningan.
Hindari resleting jas hujan berbahan plastik atau besi. Sebab, resleting bahan plastik mudah patah atau rusak, sedangkan yang berbahan besi gampang karatan.
Seandainya resleting bahan tembaga atau kuningan sulit ditemukan, bolehlah pilih berbahan besi. Tapi dengan catatan, memiliki penutup pada bagian retsletingnya.
4. Jangan Model Ponco
Membeli jas hujan, janganlah memilih jenis ponco, cenderung membahayakan karena bagian belakangnya menjuntai panjang.
Jas hujan model ini berpotensi tersangkut ke kendaraan lain, dan bisa berakibat fatal. Apalagi dalam kondisi hujan sangat lebat.
Pilihlah jas hujan model setelan, terbilang lebih aman. Kemudian cari bagian celananya yang sedikit lebih besar, tidak ngepas, supaya tak gampang sobek.
5. Warna Mencolok
Ketika membeli jas hujan, pilih warna cerah atau terang. Supaya pengguna jalan lain bisa melihat keberadaan kita. Terutama ketika hujan deras, apalagi saat berkendara malam hari.
Ada rekomendasi beberapa warna jas hujan, seperti hijau muda, kuning atau jingga. Boleh juga membeli jas hujan bergaris warna terang, supaya bisa memantulkan sorotan lampu kendaraan lain.