0
1199

Pengguna Motor Matic Wajib Tau Penyakit V-Belt Dan Perawatannya

Last Updated on November 17, 2020 by Bang Gilmot

Gilamotor.com – Motor matic memang tengah digandrugi pengguna roda dua saat ini, pasalnya penggunaan yang mudah bisa mempermudah transportasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Disamping itu Gilmoters juga harus rutin melakukan perawatan guna mendapatkan kenyamanan dalam berkendara.

Berbicara soal perawatan tentunya motor skutik dan jenis motor lainnya tidaklah murah bahkan motor biaya perawatan motor skutik terbilang cukup menguras kocek Gilmoters. Salah satu perawatan yang harus kalian lakukan adalah komponen CVT yang mana pada bagian itu terdapat v-belt.

Table of Contents

(Baca juga: Lima Moge Bermesin 6 Silinder, Lebih Pilih Mana?)

V-Belt berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke roda belakang. Jika v-belt putus maka dapat dipastikan motor skutik kalian tidak akan bisa berjalan Gilmoters. V-belt putus memang jarang terjadi jika kalian rutin melakukan perawatan motor matic.

Cara ampuh perawatan yang Bang Gilmot maksud adalah rutin melakukan pengecekan di setiap 8000 km atau 8 bulan sekali. Selain itu beban motor matic juga harus kalian perhatikan, ingat motor bukan kendaraan niaga yang bisa membawa barang dalam jumlah banyak Gilmoters. Beberapa pabrikan menyarankan dalam buku pedoman pemilik kendaraan, bobot maksimal yang bisa kalian bawa pada motor matic adalah 150 kg.

Cara lain adalah hindari penyemprotan pada v-belt, mulai dari oli hingga air. bahkan disarankan untuk membersihkan bagian CVT dengan menggunakan kompresor angin. Dan dengan menggunakan kendaraan secara normal tanpa ugal – ugalan, bagian komponen CVT seperti V-Belt akan tetap berfungsi dengan baik.

Seperti yang dijelaskan Jeffry Willar, research and development, Mitra 2000. “V-Belt atau Variable Speed Belt adalah belt yang dirancang untuk kecepatan bervariasi alias tidak konstan. Hal ini sekaligus menjawab karakter mesin skutik yang enggak bisa main asal bejek saja”.

Menurutnya ada 3 hal umum yang biasa menyerang belt, yaitu debu, oli dan air. Dan ada beberapa penyakit umum yang juga diderita belt lantaran salah kaprah penggunanya dalam aplikasi part.

Putus Belt

Selain minimnya perawatan menggunakan per CVT aftermarket yang ukuran RPM-nya besar. Contohnya, mesin standar ting-ting aplikasi per CVT 2.000 RPM, hasilnya belt malah mendapat tekanan ekstrim.

Belt Lecet

Masuknya air atau minyak pada belt. Paling sering gara-gara mengganti cover filter CVT asli dengan produk aftermarket model berlubang. Ada juga yang lebih ekstrim, yakni melakukan open filter, sehingga kotoran maupun air mudah masuk ke CVT.

Nah mulai saat ini Gilmoters wajib deh tuh lakukan perawatan sepeda motor skutik terlebih pada bagian CVT nya.

Photo: Gilamotor.com/Ilham