Last Updated on March 2, 2012 by
GILAMOTOR.com. – Tentunya ada cara bagaimana menghasilkan pengereman optimal, meski perlu disadari sedari awal tidak ada acuan baku berapa lama rem belakang sebaiknya digunakan. Atau pada saat kapan Anda sebaiknya mulai mengerem depan. Hal ini karena berbeda pada tiap motor.
Di satu waktu bahkan rem belakang hampir tidak perlu dilakukan, yakni misalnya ketika motor yang memiliki tumpuan beban berlebih di depan, maka Anda harus segera melepaskan rem belakang. Hal ini biasanya berlaku pada motor dengan jarak sumbu roda pendek, dimana roda depan jaraknya dekat dengan setir dan biasanya ini merupakan karakter motor sport.
Terkadang juga diperlukan pengereman berlebih di roda belakang. Pada tipe motor tertentu, Anda bahkan perlu mengerem belakang selama melakukan manuver. Motor ini biasanya terjadi pada motor dengan jarak sumbu roda panjang, di mana garpu depan agak memanjang ke depan, sehingga mencegah distribusi bobot dipanggul seluruhnya oleh roda depan. Kejadian ini biasanya berlaku pada motor-motor drags.
Sederhananya, metode pengereman berat tergantung pada tipe dan desain motor. Motor sport memiliki jarak sumbu roda lebih pendek dan geometri rangka memiliki proporsi tumpuan bobot di depan lebih dibanding motor penjelajah atau turing berbobot lebih.
Inilah yang membedakan, aplikasi pengereman belakang pada motor sport dan motor penjelajah. Secara esesial, pengereman belakang dilakukan guna memindahkan tumpuan bobot ke roda depan.
Pada motor yang mengusung bobot berlebih seperti motor turing, Anda sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan rem depan. Jika Anda mengerema terlalu dalam, maka garpu depan akan tertekan penuh. Implikasinya roda depan akan mengunci dengan mudah, dan bisa membuat motor tergelincir. Pada motor dengan jarak main panjang seperti ini, Anda perlu memahami jika roda depan yang lebih memanjang ke depan membutuhkan waktu lebih panjang, sebelum melakukan pengereman perlahan-lahan secara dalam.
Semoga berguna…