1
5913

Penasaran Dengan Sekolah Balap M Fadli? Ini Rinciannya

Last Updated on October 17, 2016 by Bang Gilmot

Meskipun memutuskan untuk pensiun berlaga di arena balap lokal maupun internasional, pembalap nasional Mohammad Fadli Imammuddin nyatanya tetap berkecimpung di dunia balap sepeda motor Gilmoters. Selain menjadi mentor untuk para pembalap muda Astra Honda Racing Team (AHRT), M Fadli juga mendirikan sekolah balap yang diberi nama 43 Racing School.

Nah mungkin sebagian dari Gilmoters bertanya-tanya seperti apa sih detail sekolah balap milik rider bernomor start 43 tersebut. Berikut Bang Gilmot beberkan.

Setiap gelombang, proses pembelajaran pembalap yang berjumlah tujuh orang akan berlangsung selama 10 hari dari hari Senin hingga Jumat Gilmoters. Pelatihan sendiri akan dimulai sejak pukul 7 pagi berupa latihan fisik dan akan dilanjutkan latihan di Sentul International Karting Circuit, Bogor, Jawa Barat. Selain itu ada pemberian materi seputar teknik balap tentunya. Dan ada tiga tingkatan pelajaran yang diberikan yakni Basic, Intermediate dan Expert. Masing-masing level menggunakan motor Honda Blade, CBR250 dan GP Mono.

“Dengan adanya penjenjangan level tersebut diharapkan siswa akan dapat berkembang. Buat apa awal-awal sudah langsung ngepush di level tinggi tapi tidak berkembang. Jadi lebih baik step by step tapi ada progress.” buka M. Fadli.

Untuk dapat mengikuti sekolah balap ini, para calon siswa akan dikenai biaya sebesar Rp 10 juta Gilmoters. Dengan rincian fasilitas mess, akomodasi, tempat latihan hingga sepeda motor.

“Untuk para calon siswa diprioritaskan yang berumur dibawah 20 tahun, ini karena penjenjangan bagi pembalap berusia tersebut masih panjang. Standarisasinya setiap siswa wajib tinggal di mess selama masa pendidikan, hal ini juga sebagai bentuk pembelajaraan untuk kedisiplinan mereka. Sehingga pola latihan tersebut dapat diaplikasikan setelah mereka selesai mengikuti pelatihan ini.” tutur pembalap yang kerap disapa Komandan ini.

Oia Gilmoters, meskipun para siswa mendapat sesi libur saat weekend. Namun meski mendapat libur pada Sabtu dan Minggu, para siswa masuk masa tappering. Yang dimana akan dilihat bagaimana cara siswa memanfaatkan hari libur mereka, apakah akan diisi dengan kegiatan tidak berguna atau malah tetap latihan fisik ringan seperti berlari.

“Kedepannya, saya berencana akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah balap milik rider lainnya. Yang nantinya pembalap-pembalap bertalenta akan diundang untuk mengisi sesi coaching clinic. Ini bertujuan untuk memberikan penyegaran bagi para siswa selain mendapat ilmu.” tutup bapak seorang putra tersebut.