47
8618

Pelajaran Di Balik Wafatnya Denny Triyugo, Jangan Pakai Helm Yang Pernah Terjatuh

Last Updated on September 10, 2014 by

GILAMOTOR.com – Wafatnya seorang pembalap Indoprix Denny Triyugo Laksono setelah mengalami kecelakaan di sesi latihan bebas Indoprix 2014 di Sirkuit Sentul Kecil, Bogor, jelas meninggalkan duka mendalam bagi insan balap Indonesia. [Baca : Kecelakaan di FP2 Indoprix Seri 3, Pembalap Denny Triyugo Wafat]

Di balik insiden itu, ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Denny diketahui mengalami cedera kepala dan harus menjalani operasi. Ada pendaharan di otaknya akibat benturan keras saat terjatuh. Padahal saat kejadian, Denny sudah menggunakan perlengkapan balap yang lengkap termasuk helm full face. [Baca : In Memoriam : Selamat Jalan Denny Triyugo Laksono]

Wafatnya Denny pun menimbulkan perdebatan soal kualitas helm.

Lantas apa yang bisa dipelajari dari peristiwa itu? Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita lihat pristiwa demi peristiwa yang dialami Denny sebelum mengalami kecelakaan fatal.

Diketahui, sebelum kecelakaan fatal itu terjadi, Denny sempat terjatuh dan pingsan. Dan setelah itu, Denny mengaku suka merasa sakit kepala dan ngeblank. Di katakan pembalap Suzuki, Ocvan, kalau saat latihan hari Jumat Denny sempat jatuh dan pingsan. “Saat latihan Jumat, Denny sempat terjatuh dan tak sadarkan diri karena kepalanya mengalami benturan,” kata Ocvan seperti dikutip Dapurpacu.com.

Ocvan juga menuturkan sebelum latihan, Denny mengeluh sering blank atau tidak konsentrasi alias kosong. [Baca : Denny Triyugo Di Mata Sahabat Dan Pesannya Sebelum Wafat]

“Dari beberapa rekan satu timnya yang cerita sama saya, kalau Denny, memang sering mengeluh sering pusing dan kurang konsen, tapi dirinya memaksakan untuk tetap ikut latihan,” tutur Ocvan.

Ocvan pun berpesan, seharusnya hal tersebut menjadi pelajaran bagi semua, jika memang kondisi kesehatan tidak mendukung sebaiknya jangan memaksakan diri supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain masalah fisik, masalah riding gear seperti helm pun harus diperhatikan. Memang terdengar aneh dan jadi pertanyaan, meski sudah menggunakan helm tapi mengalami cedera kepala yang parah.

Untuk hal ini, bisa kita pelajari dan pahami beberapa masukan dari praktisi yang paham soal helm. Ada pendapat apabila helm sudah pernah jatuh setidaknya dari ketinggian 1 meter sebaiknya jangan dipakai lagi, apalagi sudah terbentur dengan keras.

Simon Mulyadi Promotion Manager PT. Tarakusuma Indah, produsen helm KYT memaparkan,

“Helm umumnya mempunyai masa kadaluarsa atau masa berlaku 3 tahun. Selain itu, apabila helm sudah pernah terjatuh dari ketinggian 2,5 meter atau pernah terbentur keras apalagi di ajang balap maka sebaiknya helam tersebut jangan dipakai lagi,” kata Simon.

Benturan keras itu akan memengaruhi struktur dan kekuatan helm.

Ungkapan Simon diamini oleh Jusri Pulubuhu, Training Director JDDC, “Helm yang sudah pernah jatuh atau terbentur setara 0,5-0,5 G sebaiknya jangan dipakai lagi apa lagi buat ajang balap. Kalau hanya terseret tetapi tidak terbentur seperti di atas masih bisa dipakai,” papar Jusri.

Justri pun memberikan tips merawat helm yang benar, “Helm jangan dijemur langsung kena panas matahari karena dapat merusak struktur helm tersebut. Kalau membersihkan nya jangan menggunakan cairan pembersih helm yang mengandung zat kimia, cukup dengan air saja. Helm pun tidak boleh ditempeli stiker apalagi dicat ulang atau airbrush, ini juga dapat mengakibatkan kerusakan struktur helm yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.

“Masyarakat biasanya menggunakan helm hanya karena peraturan atau takut kepada aparat, bukan karena kesadaran akan pentingnya helm buat keselamatan. Padahal helm merupakan alat keselamatan yang fital karena helm dapat mengurangi cidera serius kepala apa bila terjadi benturan,” tegas Jusri.

“Ini menjadi pelajaran buat semua pembalap atau produsen helm, kalau helm sudah pernah crash jangan dipakai lagi. Mending langsung buang. Helm yang dipakai Denny pernah mengalami crash,” ucap Adri mekanik yang pernah menangani motor Denny Triyugo.

Teks: Joppie, Jayadi | Foto: Jayadi