0
939

Pedrosa Tutup Musim 2012 Dengan Sempurna

Last Updated on September 10, 2014 by

GILAMOTOR.com. – Balapan di tengah kondisi sirkuit yang belum sepenuhnya kering menjadi tantangan berat bagi para pembalap MotoGP di seri akhir musim ini.

Sirkuit Valencia yang sebelumnya diguyur hujan, membuat para pembalap MotoGP harus membuat keputusan tepat dalam pemilihan ban yang akan digunakan. Saat sesi warm up sebelum balapan dimulai, Dani Pedrosa, Nicky Hayden, Cal Crutchlow dan Alvaro Bautista memutuskan start dari pitlane karena mengganti motor yang menggunakan ban slik.

Hal ini membuat kondisi balapan tak seperti biasanya. Untuk kali pertama, pembalap CRT Aleix Espargaro yang memulai balapan dari posisi 10 berhasil menyodok ke posisi terdepan. Jorge Lorenzo yang start di posisi terdepan langsung melorot ke posisi 6.

Pemilihan ban slik, membuat Lorenzo mengambil langkah bermain aman di awal-awal balapan. Pasalnya, kondisi lintasan yang belum sepenuhnya kering akan sangat beresiko pada ban slik yang belum mencapai suhu idealnya.

Tapi posisi ini tak berlangsung lama, Dovizioso yang tampil cukup agresif berhasil mengambil alih posisi terdepan. Kembali, posisi ini tak berlangsung lama. Dovi yang mulai menyadari bahwa dia harus mengganti motor yang menggunakan ban slik, harus masuk pit terbasuk Stoner, Valentino Rossi dan Hector Barbera.

Keputusan Lorenzo menggunakan ban slik sejak awal sangat tepat, memasuki putaran ke 5, dia behasil memimpin jalannya balapan. Tak hanya Lorenzo, Dani Pedrosa yang mengambil resiko memulai balapan dari pitlane karena mengganti motor dengan ban slik, mendapat keuntungan karena racing line sudah mulai kering.

Tak pelak, memasuki putaran ke 6 Pedrosa sudah berada di belakang Lorenzo.

Kondisi sirkuit yang belum sepenuhnya kering membuat seri penutup MotoGP 2012 ini penuh drama. Satu peratu pembalap tim pabrikan mulai berjatuhan. Lorenzo adalah salah satu yang apes karena kondisi sirkuit yang sebagian kering dan sebagian basah.

Padahal, pembalap Yamaha ini sudah sangat jauh memimpin terlebih ketika Pedrosa melakukan kesalahan karena terlambat mengerem, sehingga dia melebar saat memasuki tikungan ke kanan.

Lorenzo yang sudah overlap beberapa pembalap CRT, terus melesat. Bendera biru yang dikibarkan marshal untuk memberi tanda kepada pembalap bahwa dia akan di-overlap oleh pembalap lain sepertinya kurang terlihat. Sehingga Lorenzo dan Pedrosa kerap kali terhambat oleh pembalap yang akan di-overlap.

Bukannya memberi jalan karena akan di-overlap, Lorenzo dan Pedrosa justru mendapat perlawanan dari mereka.

Hingga akhirnya pada saat Lorenzo akan melewati pembalap CRT dari sisi luar, dia melewati lintasan yang belum sepenuhnya kering, ban slik yang digunakannya kehilangan traksi. Meski sudah berusaha mempertahankan keseimbangan motornya, namun hentakan dan daya dorong yang kuat membuat motonya terpelanting dan dia pun terpental ke luar lintasan.

Kekecewaan di wajahnya tak bisa disembunyikan. Lorenzo yang ingin menyempurnakan gelar juara dunianya dengan kemenangan di seri penutup, harus berakhir dengan kekecewaan.

Pedrosa yang sempat beberapa kali nyaris terjatuh, mampu mengendalikan emosi dan motornya dengan sempurna. Meski memulai balapan dari pitlane, dia berhasil membuktikan bahwa keputusannya itu tidak salah. Dia terus memimpin jalannya balapan seri pamungkas MotoGP 2012.

Casey Stoner yang di pertengahan balapan juga mengganti motor dengan ban slik, berhasil menempati posisi ke tiga.

Katsuyuki Nakasuga pembalap pengganti Ben Spies, tampil cukup konsisten. Pembalap yang juga sebagai test rider Yamaha ini berhasil menempati posisi dua setelah mendapat keuntungan dari balapan penuh drama ini.

Hingga akhir balapan, Pedrosa behasil menyentuh garis finish dengan gap lebih dari 30 detik di depan Nakasuga yang berhasil finish di posisi ke 2. Dan Stoner berhasil naik podium ke 3 di penghujung karirnya di MotoGP.

Penulis: @Jayadi72 | Teks Editor: @Jayadi72 | Foto: MotoGP