46
2655

Pedrosa Menang Di Le Mans, Memang Sudah Seharusnya

Last Updated on May 21, 2013 by

GILAMOTOR.com – Dani Pedrosa menang di Le Mans. Memang sudah seharusnya. MotoGP 2013 jadi kesempatan terakhir Dani untuk merebut gelar juara dunia MotoGP. Delapan tahun bersama Honda, prestasi terbaik Dani hanyalah runner up MotoGP.

Bahkan bos Honda Racing Shuhei Nakamoto menekankan kalau tahun ini jadi kesempatan terakhir Dani untuk menjadi juara dunia MotoGP. Jika dia gagal menjadi juara dunia musim ini, maka dia tak akan pernah menjadi juara dunia. Tapi jika dia berhasil menjadi juara dunia tahun ini maka tak mustahil dia bisa menjadi juara dunia di musim-musim berikutnya.

“Saya yakin Dani bisa merebut gelar juara dunia. Saya tak bisa bayangkan jika Dani tak berada di podium itu,” ungkap Nakamoto beberapa waktu lalu.

“Saya rasa jika Dani gagal lagi di MotoGP 2013, dia mungkin tidak akan pernah menjadi juara dunia. Tapi jika Dani berhasil melakukannya, maka ada kemungkinan dia akan meraih gelar juara dunia beberapa kali,” tegas Nakamoto.

Bukan hanya posisinya di Honda, popularitas Dani pun mulai terancam dengan datangnya Marc Marquez ke tim Honda. Beberapa kali Marquez membuat Dani tak bertaji, sejak tes pra musim hingga ke seri Austin. Di Jerez, Dani memang menjadi pemenang, tapi Marquez yang jadi head line di seluruh media. Aksi Marquez melewati Lorenzo di lap dan tikungan terakhir memancing kontroversi. Bahkan perselisihannya dengan Lorenzo karena insiden tikungan terakhir itu masih jadi pemberitaan hangat jelang MotoGP Le Mans. Dan itulah yang dibutuhkan penonton. Marquez bukan hanya punya talenta balapn luar biasa, tapi dia tahu tontonan balapn macam apa yang diinginkan penonton.

Kemenangan Dani di Le Mans sudah menjadi keharusan. Dan dia harus memenangkan balapan di seri-seri selanjutnya setidaknya sampai paruh musim pertama. Jika sampai akhir paruh musim pertama Dani bisa mengumpulkan poin sebanyak mungkin, maka akan lebih mudah melewati paruh musim kedua untuk meraih gelar juara dunia pertamanya di MotoGP.

“Ini sangat spesial untuk ku,” ucap Dani sambil tersenyum. “Aku pernah menang di sini di kelas 125 dan 250 tapi itu butuh waktu bertahun-tahun untuk menang di MotoGP. Aku selalu bermasalah dengan cuaca dan bermasalah dengan pemanasan ban di trek kering atau basah. Jadi aku super senang dengan hasil ini,” ucap Dani.

“Itu balapan yang panjang dan aku begitu fokus. Aku membuat start yang bagus, tapi saat aku melewati tanda garis finish ban motor ku mulai mengalami spin dan kehilangan posisi.”

“Beberapa lap pertama sangat sulit karena masalah ban belakang. Baru menyentuh throttle ban sudah spin. Jadi aku menghabiskan lap-lap awal untuk memanaskan ban dan berusaha tetap di grup depan.”

“Aku juga membuat beberapa kesalahan yang membuat ku melaju mendekati gravel. Aku memacu terlalu keras untuk memperbaiki jarak dan bertarung dengan Dovi. Aku sedikit lebih kuat di beberapa titik tapi aku terkejut karena Dovi sangat cepat.”

“Saat trek mulai kering aku hanya mengatur jarak dan akhirnya aku membawa pulang kemenangan.”

“Jadi pemimpin klasemen juga sangat spesial. Semoga di Mugello aku punya peluang yang sama,” tutup Dani.