2
1551

Pasang Busi Sembarangan Fatal Akibatnya

Last Updated on August 1, 2018 by Bang Gilmot

GilaMotor.com – Sekilas memasang busi motor terlihat pekeraan mudah. Tinggal masukkan busi ke lubangnya, lalu putar sesuai ulirnya. Gampang bukan? Eits, tunggu dulu, Gilmoters. Kenyataannya ada faktor lain yang perlu diperhatikan saat memasang busi, yaitu nilai torsi busi tersebut.

Busi yang dipasang terlalu kendur bisa-bisa mengakibatkan adanya celah di kepala silinder. Dengan kata lain bakal terjadi bocor kompresi sehingga performa mesin tak maksimal. Dikutip dari materi edukasi yang berasal dari NGK Busi Indonesia disebutkan pula busi kendur memiliki resiko mesin motor mengalami overheat, Gilmoters.

Hal ini disebabkan perpindahan panas yang tidak sempurna yang diterima oleh busi.

(Baca juga: Asal Pasang Crash Bar Malah Bikin Rusak)

Kerusakan lainnya yang dapat timbul oleh pemasangan busi yang kendur adalah akibat getaran mesin saat menyala dapat menyebabkan busi rusak atau terlepas dari cylinder head.

Kerusakan busi juga dapat terjadi apabila busi dipasang terlalu kencang, metal shell akan mengalami stress akibat tekanan torsi yang berlebih sehingga busi akan mengalami patah pada bagian ulirnya. Jika terjadi hal seperti ini maka sebagian patahan busi akan tertinggal di dalam cylinder head dan tentunya akan menimbulkan pekerjaan baru yang lebih rumit.

Untuk mengurangi permasalahan tersebut kuncinya adalah di proses pengencangan dengan pengaturan torsi yang sesuai. Busi memiliki ukuran hexagon yang berbeda sehingga nilai torsi yang dibutuhkan juga berbeda. Cara yang paling mudah adalah menggunakan kunci torsi yang disesuaikan nilainya sebelum mulai proses pengencangan.

Apabila tidak memiliki kunci torsi yang sesuai maka pengaturan sudut putar menjadi poin utama dalam melakukan proses pengencangan pada busi. 180 derajat sampai dengan 240 derajat sudah cukup untuk mengencangkan busi agar tidak lepas.

Selain itu petunjuk pengencangan semua tipe busi dapat dilihat pada bagian belakang bungkus busi yang disesuaikan dengan tipenya masing-masing agar lebih memastikan bahwa setiap tipe busi dibedakan berdasarkan bentuk diameternya.