Last Updated on April 7, 2013 by
GILAMOTOR.com. – Seperti kembali ke masa lalu ketika menyambangi stand Vespa di Parjo2 (Pasar Jongkok 2) di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Deretan Vespa lawas lansiran tahun 1950 hingga Vespa terbaru lansiran 2013 yang sudah mengaplikasi 3 valve, seolah menggambarkan sejarah perjalanan Vespa dari masa ke masa. Festa Di Famiglia 2013 Strada Di Passione 1950-2013.
Memang variannya tidak terlalu lengkap, maklum museum Vespa ini merupakan ide para anggota Piaggio Club Indonesia (PCI) yang meramaikan stand Vespa di Parjo2. Selain itu, persiapan yang mepet serta keterbatasan lokasi, hanya sekitar 12 unit Vespa yang bisa mejeng di Parjo2.
Kalau boleh menerawang ke masa lalu, Anda mungkin akan terbayang tentang dua sobat karib William Bill Harley dan Arthur Davidson yang membangun merek motor Harley Davidson. Skuter asal Negeri Pizza ini juga merupakan hasil persilangan ide antara Enrico Piaggio dan Carradino D’Ascanio. Keduanya menuangkan ide besar untuk menghadirkan alat transportasi yang simple, ekonomis dan nyaman dalam balutan desain yang elegan. Di satu sisi, kolaborasi ini merupakan rencana besar untuk memulihkan perekonomian Italia usai Perang Dunia II.
Desain Vespa sesungguhnya terinspirasi dari desain pesawat terbang. Mengingat sejarah perusahaan pembuatnya perupakan perusahaan penyedia alat berat seperti mesin, bodi truk, rel dan keretanya hingga pesawat terbang dan kapal laut. Namun saat imajinasi menjadi nyata, kalimat pertama yang terlontar dari mulut Enrico Piaggio saat Corradino mempresentasikannya adalah “Sembra una Vespa!!†atau “Terlihat Seperti Tawonâ€, dan sejak saat itulah, nama Vespa disandang skuter berjuluk si Lebah Besi ini.
Di Indonesia, diperkirakan menjadi populasi terbesar si lebah besi yang dulu hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Tapi kini Vespa tak lepas dari bagian gaya hidup masyarakat Indonesia yang punya kelas lebih tinggi.