Last Updated on December 10, 2015 by
GILAMOTOR.com – Tak dipungkiri, masih banyak pemotor yang mengganti oli mesin motornya berdasar rekomendasi dari teman atau bahkan mekanik bengkel tempat pemotor melakukan service. Tapi sebenarnya yang bersangkutan tak sepenuhnya mengerti atau punya alasan kuat mengapa ia harus menggunakan oli yang direkomendasikan itu.
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh pemotor ikhwal spesifikasi oli yang tepat untuk motor. Semisal API dan SAE nya. Lantas apa makna API yang tertera di kemasan oli?
API adalah standar Internasional dari Amerika yang menunjukkan kualitas dari sebuah produk pelumas. API sendiri merupakan singkatan dari America Petroleum Institute.
“Standar ini yang umum digunakan di Indonesia. Selain dari Standar API, ada juga standar yang berlaku di Eropa yaitu ACEA atau Jepang yaitu JASO. Kualitas pelumas ini ditentukan dengan generasi mesin atau jenis mesin yang dikeluarkan oleh pabrikan pembuat kendaraan,” jelas Product Development Team Leader Evalube, Erwan Bambang Kresna.
API yang tertinggi saat ini adalah SN (gasoline/untuk mesin) dan CJ (diesel), untuk motor mengikuti API Gasoline yaitu SN. “Namun pada umumnya, kebanyakan produk yang ada di pasar masih menggunakan API SL untuk oli motor di Indonesia,” tambah Erwan.
Lantas apa itu SAE? Dan bagaimana cara menentukan SAE yang tepat untuk motor? SAE kependekan dari Society of Automotive Engineers; sebuah lembaga yang didirikan oleh Andrew Riker dan Henry Ford pada 1905 yang mengukur tingkat viskositas atau kekentalan oli pada suatu suhu tertentu.
Jadi SAE adalah ukuran kekentalan sebuah oli pada saat suhu dingin dan panas. Ukuran SAE oli motor ditentukan juga pada suhu atau iklim yang berbeda pada setiap negara atau wilayah.
Dijelaskan Erwan, dalam memilih SAE oli sebaiknya menyesuaikan rekomendasi dari APM atau pembuat kendaraan dalam hal ini mesin. Bro en sis dapat melihat dari manual book kendaraan yang didapat saat membeli kendaraan.
“Karena secara prinsip, sangat penting kita menggunakan SAE yang direkomendasikan oleh pembuat mesin untuk mendapatkan performa maksimal (tarikan, efisiensi bahan bakar, temperature mesin, dll) yang dapat diberikan oleh mesin tersebut,” paparnya.
Jika Bro en Sis salah memilih spek SAE? Yang pasti tak akan bermasalah kepada mesin secara langsung. Namun ada kemungkinan, bisa saja Bro en Sis tidak mendapatkan keunggulan dari SAE yang seharusnya direkomendasikan.
“Misalnya rekomendasi pembuat kendaraan adalah SAE 10W-30, namun konsumen menggunakan SAE yang lebih kental misal SAE 20W-50. Dalam hal ini, konsumen bisa saja merasakan tarikan menjadi lebih berat. Namun dalam hal lain, bisa saja konsumen mendapatkan suara mesin yang lebih halus karena menggunakan oli yang lebih kental,” tambah Erwan.
Ikhwal makna angka-angka yang ada dalam ukuran SAE akan kita bahas di artikel lain yah.!