Last Updated on December 22, 2016 by Bang Gilmot
GILAMOTOR.com – Gilmoters tentu sudah tahu kalau fenomena “Om Telolet Om” sedang ngetren di internet. Setiap Bang Gilmot buka media sosial, pasti menemukan ungkapan “Om Telolet Om”. Bahkan, banyak juga tokoh dunia yang ikut-ikutan menuliskan “Om Telolet Om” di akun pribadinya.
Sebut saja mega bintang lapangan hijau, Cristiano Ronaldo. Lalu dari dunia otomotif ada juara dunia MotoGP 2016, Marc Marquez, Gilmoters. Entah pembalap berjuluk Baby Alien tersebut mengerti atau nggak asal muasal “Om Telolet Om”, namun cuitnya tersebut sontak mengundang banyak respons dari total 1,98 juta pengikutnya di Twitter. “OM TELOLET OM #indonesia,” tulis Marc, Rabu (21/12).
OM TELOLET OM🚌🎧😂 #indonesia
— Marc Márquez (@marcmarquez93) December 21, 2016
Beragam respons diperolehnya. Salah satu yang unik datang dari seorang narablog otomotif Indonesia, Taufik yang rajin mengelola TmcBlog.com. Lewat akun Twitter-nya bernama @motoupdate, Taufik membalas, “I think you should shout this ‘Om Telolet Om’ to your opponents when you overtoke them :)” Yang kurang lebih berarti: Saya pikir kamu harus meneriakkan “Om Telolet Om” kepada lawanmu ketika menyalip mereka.
Seperti Gilmoters ketahui, fenomena “Om Telolet Om” viral diawali polah anak-anak di pinggir Jalan Pantura yang meminta pengemudi bus membunyikan klaksonnya. Nggak ada prediksi sampai kapan fenomena ini berlangsung, namun nampaknya ada juga figur publik yang sudah jengah terhadap fenomena “Om Telolet Om”.
Dari luar dunia otomotif ada komedian Tanah Air, Soleh Solihun, yang sudah memblokir komentar mengandung frasa “Om Telolet Om” untuk foto-foto di Instagram-nya.
Pemerintah sudah mendeteksi adanya potensi bahaya dari fenomen ini. Sehingga, nggak menutup kemungkinan ke depannya fenomena “Om Telolet Om” akan dilarang, Gilmoters. Mengutip Detik.com, Kamis (22/12) malam, Menhub Budi Karya Sumadi sebut fenomena yang menjadi topik hangat dunia ini bisa akibatkan kakacauan atau kecelakaan.
“Ya itu (fenomena “bus telolet”) menggembirakan tapi rada sedikit membuat kekacauan ya karena ada kemungkinan itu bisa terjadi kecelakaan, anak anak gitu,” jelas Budi. Dalam berita yang diterbitkan, Rabu 21 Dec 2016, 19:05 WIB tersebut Menhub juga sebut berencana melayangkan surat edaran pelarangan. (mdp)