55
9719

New Scorpio Rangka Lebih Rigid

Last Updated on September 23, 2010 by

GilaMotor, JAKARTA.- Setelah resmi diperkenalkan kepada media di kawasan Ancol, Jakarta Utara (21/9) kemarin, Yamaha New Scorpio Z akan resmi diluncurkan oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) pada 25 September mendatang di Bromo, Jawa Timur.
New Scorpio Z yang telah mengenakan desain yang sama sekali baru ini disesain mengadopsi dari dua motor Yamaha, yakni Yamaha MT1 dan FZ8.
Hadir dengan tampilan lebih segar, dinamis dan sporti, Scoprio Z baru ini dipastikan akan memgalami kenaikan harga tak lebih dari Rp 1,5 juta. Perubahan harga ini tak lepas dari perubahan desain yang diusung motor yang klaim Yamaha sebagai tourer sejati.
Tak hanya desain bodi, frame yang diadopsi New Scorpio ini juga telah menggunakan bahan yang lebih rigit atau keras. Perubahan ini merupakan jawaban Yamaha untuk kasus yang merebak amblas nya suspensi Scorpio.
“Material bodi kini menggunakan bahan yang lebih rigid atau keras dan kuat. Sehingga Scorpio Z baru ini nyaman untuk bermanuver, bahkan racing line-nya lebih dalam,” papar Manater Technical Support PT YMKI, Muhamad Abidin.
Menurut Abidin, penyempurnaan yang dilakukan sejak 2008 lalu, sekaligus menjadi jawaban kalangan pecinta Scorpio yang beberapa waktu lalu sempat mensinyalir shockbraker Scorpio amblas. Masih menurut abidin, hal itu terjadi saat pemilik motor melakukan modifikasi dengan penambahan aksesoris kotak penyimpanan di kedua sisi belakang motornya.
“Selain memperkuat sasis dengan menggunakan material yang keras, kami juga menambahkan guset (penyangga). Sehingga kemampuan bagian buritan motor dalam menyangga beban juga bertambah kuat,” jelasnya.
Lantas apakan New Scorpio ini sudah tidak amblas?
Sebelum membahas lebih jauh tentang monocross Scorpio yang amblas, tak ada salahnya memahami artian amblas terlebih dahulu.
Pengertian amblas memang banyak penafsiran sendiri, beda kepala beda penafsiran. Wajar, karena persepsi dari setiap bikers sendiri jelas berbeda. Yang pasti amblas sendiri merupakan kejadian turunnya sesuatu bagian karena tekanan dari atas yang mengakibatkan bagian yang turun itu tidak kembali lagi ke posisi awal.
Namun jika di tengok pada kasus Scorpio, amblasnya monocross nya terjadi karena bagian buritan motor seperti tak mampu menyanggah beban berat, Sehingga saat ditunggangi bodi bagian belakang terlalu turun dan bagian spatbor belakang menyentuh ban yang mengganggu proses pengendaraan.
Hal ini memang diakui oleh pihak Yamaha pada generasi awal Scorpio. Dan karena sering mendapat komplain tentang masalah tersebut, YMKI terus membenahi generasi Scorpio selanjutnya.
“Dahulu kami pikir masalah ada pada monocrossnya, tapi setelah melakukan berbagai uji coba ternyata kami menemukan masalah tersebut bukan pada monocross nya, tapi pada frame atau rangka. Dan kami telah melakukan serangkaian perbaikan pada generasi Scorpio,” jelas Abidin.
Abidin menambahkan, “Masalah itu umumnya ditemukan pada Scorpio yang telah mengalami modifikasi penambahan aksesoris box pengangkut barang,” tambahnya.
Secara umum, deformasi akan terjadi jika suatu produk menerima beban berat yang berlebih. Bahkan dalam kasus yang lebih ekstrim, fender belakang akan menyentuh ban belakang.
Lantas mengapa masalah tersebut hanya terjadi pada Scorpio dan tidak ada masalah pada V-Ixion?
Jika diperhatikan, pemposisian Scorpio dan V-Ixion yang berbeda membuat desain yang dianut pada kedua motor ini menjadi berbeda. Berdasarkan ilmu desain produk dan mekanikal teknik, setiap detil brand motor apapun telah diperhitungkan dengan serangakaian rumusan dan kalibrasi yang matang dan disesuaikan dengan peruntukan dan kemampuannya.
Disini Yamaha memiliki tiga varian motor sport yang didesain untuk kebutuhan yang berbeda pula. Ketiganya dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan Wheel Movement atau Wheel Travel atau gerakan keatas dan kebawah pada roda depan dan belakang, dimana setiap model juga didesain berdasarkan karakter dan kapasitas mesinnya.
Menurut Yamaha, Scorpio memiliki wheel movement depan 140 mm dan belakang 100 mm dengan karakter mesin berperforma tinggi (High Speed). Hal ini terlihat pula dari kapasitas mesinnya yang besar. Vixion dengan wheel movement depan 115 mm dan belakang 105 mm dengan Delta Box Frame & mesin yang responsif  dengan kemampuan bermanuver ability handal.
Sementara generasi motor sport terbaru, Byson, memiliki wheel movement depan 130 mm dan belakang  120 mm dengan karakter mesin yang responsif pada akselerasi awal dan manuver ability handal.
Menurut Abidin, perbedaan wheel movement ini untuk menyesuaikan peruntukan motor tersebut. “Scorpio yang didesain sebagai motor touring membutuhkan wheel movement yang lebih besar untuk kenyamanan dan kestabilan, terlebih saat menikung dalam kecepatan tinggi,” pungkas Abidin.
Penulis/Foto : Jay

GilaMotor, JAKARTA.- Setelah resmi diperkenalkan kepada media di kawasan Ancol, Jakarta Utara (21/9) kemarin, Yamaha New Scorpio Z akan resmi diluncurkan oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) pada 25 September mendatang di Bromo, Jawa Timur.

New Scorpio Z yang telah mengenakan desain baru ini mengadopsi dari dua motor Yamaha lainnya, yakni Yamaha MT1 dan FZ8.

Hadir dengan tampilan lebih segar, dinamis dan sporti, Scoprio Z baru ini dipastikan akan memgalami kenaikan harga tak lebih dari Rp 1,5 juta. Perubahan harga ini tak lepas dari perubahan desain yang diusung motor yang diklaim Yamaha sebagai tourer sejati.

Tak hanya desain bodi, frame yang diadopsi New Scorpio ini juga telah menggunakan bahan yang lebih rigit atau keras. Perubahan ini merupakan jawaban Yamaha untuk kasus yang merebak tentang amblasnya suspensi belakang Scorpio.

“Material bodi kini menggunakan bahan yang lebih rigid atau keras dan kuat. Sehingga Scorpio Z baru ini nyaman untuk bermanuver, bahkan racing line-nya lebih dalam,” papar Manager Technical Support PT YMKI, Muhamad Abidin.

Menurut Abidin, penyempurnaan yang dilakukan sejak 2008 lalu, sekaligus menjadi jawaban kalangan pecinta Scorpio yang beberapa waktu lalu sempat mensinyalir shockbraker Scorpio amblas. Masih menurut abidin, hal itu terjadi saat pemilik motor melakukan modifikasi dengan penambahan aksesoris box penyimpanan di kedua sisi belakang motornya.

“Selain memperkuat sasis dengan menggunakan material yang keras, kami juga menambahkan guset (penyanggah). Sehingga kemampuan bagian buritan motor dalam menyanggah beban juga bertambah kuat,” jelasnya.

Lantas apakan New Scorpio ini sudah tidak amblas?

Sebelum membahas lebih jauh tentang monocross Scorpio yang amblas, tak ada salahnya memahami artian amblas itu sendiri.

Pengertian amblas memang banyak penafsiran sendiri, beda kepala beda penafsiran. Wajar, karena persepsi dari setiap bikers sendiri jelas berbeda. Yang pasti amblas sendiri merupakan kejadian turunnya sesuatu bagian karena tekanan dari atas yang mengakibatkan bagian yang turun itu tidak kembali lagi ke posisi awal.

Namun jika di tengok pada kasus Scorpio, amblasnya monocross nya terjadi karena bagian buritan motor seperti tak mampu menyanggah beban berat, Sehingga saat ditunggangi bodi bagian belakang terlalu turun dan bagian spatbor belakang menyentuh ban yang mengganggu proses pengendaraan.

Hal ini memang diakui oleh pihak Yamaha terjadi pada generasi awal Scorpio. Dan karena sering mendapat komplain tentang masalah tersebut, YMKI terus membenahi generasi Scorpio selanjutnya.

“Dahulu kami pikir masalah ada pada monocrossnya, tapi setelah melakukan berbagai uji coba ternyata kami menemukan masalah tersebut bukan pada monocross nya, tapi pada frame atau rangka. Dan kami telah melakukan serangkaian perbaikan pada generasi Scorpio,” jelas Abidin.

Abidin menambahkan, “Masalah itu umumnya ditemukan pada Scorpio yang telah mengalami modifikasi penambahan aksesoris box pengangkut barang,” tambahnya.

Secara umum, deformasi akan terjadi jika suatu produk menerima beban berat yang berlebih. Bahkan dalam kasus yang lebih ekstrim, fender belakang akan menyentuh ban belakang.

Lantas mengapa masalah tersebut hanya terjadi pada Scorpio dan tidak ada masalah pada V-Ixion?

Jika diperhatikan, pemposisian Scorpio dan V-Ixion yang berbeda membuat desain yang dianut pada kedua motor ini menjadi berbeda. Berdasarkan ilmu desain produk dan mekanikal teknik, setiap detil brand motor apapun telah diperhitungkan dengan serangakaian rumusan dan kalibrasi yang matang dan disesuaikan dengan peruntukan dan kemampuannya.

Disini Yamaha memiliki tiga varian motor sport yang didesain untuk kebutuhan yang berbeda pula. Ketiganya dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan Wheel Movement atau Wheel Travel atau gerakan keatas dan kebawah pada roda depan dan belakang, dimana setiap model juga didesain berdasarkan karakter dan kapasitas mesinnya.

Menurut Yamaha, Scorpio memiliki wheel movement paling besar. Wheel movement depan 140 mm dan belakang 100 mm dengan karakter mesin berperforma tinggi (High Speed). Hal ini terlihat pula dari kapasitas mesinnya yang besar. Vixion dengan wheel movement depan 115 mm dan belakang 105 mm dengan Delta Box Frame & mesin yang responsif  dengan kemampuan bermanuver ability handal.

Sementara generasi motor sport terbaru, Byson, memiliki wheel movement depan 130 mm dan belakang  120 mm dengan karakter mesin yang responsif pada akselerasi awal dan manuver ability handal.

Menurut Abidin, perbedaan wheel movement ini untuk menyesuaikan peruntukan motor tersebut. “Scorpio yang didesain sebagai motor touring membutuhkan wheel movement yang lebih besar untuk kenyamanan dan kestabilan saat melakukan perjalanan, terlebih saat menikung dalam kecepatan tinggi. Mungkin karena hal tersebut, muncul pemikiran bahwa monocross Scorpio masih mengalami amblas. Tapi semua masih dalam batas normal karena wheel movement Scorpio memang besar, kecuali jika rear fender sampai menyentuh ban, itu baru tidak normal.” pungkas Abidin.

Penulis/Foto : Jay