Last Updated on August 4, 2024 by Admin Gilmot
Sepeda motor zaman sekarang hampir seluruhnya sudah menggunakan mesin 4-tak. Banyak produsen sepeda motor yang sudah meninggalkan mesin 2-tak. Sebab, jenis mesin tersebut dinilai memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan mesin 4-tak.
Untuk mesin 4-tak, terkenal lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar. Selain itu, emisi yang dihasilkan juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mesin 2-tak.
Ada banyak pabrikan motor yang memproduksi dan memasarkan motor 2-tak. Salah satunya adalah Yamaha yang memiliki cukup banyak line up motor 2-tak. Beberapa di antaranya juga jadi motor yang fenomenal dan hingga kini motor tersebut menjadi incaran para kolektor atau pencinta roda dua. Sebagian motor tersebut juga harga bekasnya ada yang bertahan cukup tinggi dan ada juga yang terus melambung tinggi.
Motor 2-tak Yamaha yang paling fenomenal tak dapat dipungkiri adalah RX-King. Sebelum RX-King menjadi fenomenal, generasi pendahulunya ada RX Series yang tak kalah kerennya.
Desainnya kurang lebih sama alias mirip-mirip. Perbedaannya hanya di beberapa detail bagiannya saja, seperti bentuk lampu depan, tangki bensin, jok, dan rumah lampu belakang. Mesinnya juga menggunakan basis yang tidak jauh berbeda.
Diawali dengan RX100 yang dilahirkan pada tahun 1977. Motor ini jadi motor pertama dalam jajaran keluarga RX Series di Indonesia. Selain RX100, ada juga RX125 Twin yang dibekali dengan dua silinder. Tapi, RX125 Twin sebenarnya tidak termasuk ke dalam keluarga RX Series. Sebab, aslinya motor ini bernama RD125, tapi berganti nama ketika masuk ke Indonesia.
Sedangkan untuk RX125, yang menggunakan mesin satu silinder, memang masuk ke dalam keluarga RX Series. Setelah itu, lahir juga RX-K. Nah, motor inilah yang akan menjadi cikal bakal dari lahirnya RX-King. Sebab, dapur pacunya sudah dibekali dengan mesin berkapasitas 135 cc. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 17,5 tk dan kecepatan maksimumnya bisa tembus hingga 150 km/jam.
Setelah RX-K, Yamaha juga menghadirkan RX-S dan RX-Special. Kedua motor ini menggunakan mesin dengan kapasitas yang lebih kecil, yakni 115 cc. Tak lama setelah kedua motor tersebut dihentikan penjualannya, Yamaha melahirkan RX-King pada tahun 1983.
Generasi pertama dari RX-King disebut dengan RX-King Cobra. Penamaan tersebut merujuk dari bentuk setang dan tangkinya. Dengan performa mesinnya yang sangat baik dan kemampuan akselerasi yang luar biasa, motor ini sempat dijuluki dengan “motor jambret”. Sebab, banyak digunakan oleh para pelaku kriminal dalam melakukan aksinya. Hal tersebut dikarenakan RX-King memiliki performa mesin yang sangat baik, sehingga mudah untuk melarikan diri.
Generasi kedua RX-King hadir pada tahun 1996 dan banyak dijuluki juga sebagai RX-King Master. Perubahannya dapat dilihat pada beberapa detail di area lampu depan, panel instrumen, dan lainnya.
Generasi ketiga RX-King muncul pada tahun 2002 dan merupakan generasi terakhir. Motor sport 2-tak ini akhirnya disuntik mati atau dihentikan produksi dan penjualannya pada tahun 2008. Tapi sebelumnya, Yamaha sempat menghadirkan RX-King Special Edition (SE) yang beberapa waktu lalu menjadi bahan pembicaraan karena terjual dengan harga yang fantastis, yakni Rp 150 juta.
Bukan tanpa alasan, kondisi RX-King SE tersebut diklaim nyaris seperti baru atau istilahnya adalah New Old Stock (NOS). Meski demikian, tak sedikit juga yang meragukan kebenarannya. Banyak yang menduga transaksi tersebut sebagai akal-akalan dari para pedagang agar harga pasaran RX-King melambung tinggi.