2
857

Motor Kustom Indonesia Sabet Dua Penghargaan di Yokohama

Last Updated on December 5, 2018 by Bang Gilmot

GilaMotor.com – Rombongan Kustomfest Indonesia Attack 2018 kembali sabet penghargaan untuk karya dua builder tanah air dalam ajang 27th Annual Yokohama Hot Rod Custom Show 2018. Kerja keras dan gotong royong untuk menampilkan karya Indonesia di panggung dunia seakan tidak sia-sia, Gilmoters.

BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) turut ikut mensukseskan perjalanan ini ditambah lagi dukungan masyarakat Indonesia yang berkunjung atau tinggal di Jepang, Gilmoters. Tak jarang para pengunjung langsung menyambangi booth kontingen Indonesia yang tampil di Yokohama Hot Rod Custom Show 2018, baik untuk berfoto ataupun berbincang bincang.

(Baca juga: Custombike Show Hadirkan Motor Terbaik Di Daratan Eropa)

Di tahun ini Kustomfest Indonesia Attack 2018 memberangkatkan 8 motor kustom terbaik didukung oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif), yakni The Falcon karya Queenlekha Choppers (Yogyakarta), Kanjeng Nyai buatan Psychoengine (Purwokerto) My Baager dan Drakon (Imagineering Customs Jakarta), Badak Agung dan Gajah Ireng karya AMS Garage (Bali), RCG 545 Chopper (Ndra King Bandung), Gerald 22 Geges Garage (Pekanbaru).

“Kami puas dan menjadi sebuah hal yang membanggakan karena negara hadir disamping kami. Ke depannya kami ingin duduk bareng membuat road map perkembangan dunia kustom kulture di Indonesia. Terima kasih untuk BEKRAF yang telah membuka mata bahwa sub sektor ekonomi kreatif dibidang rancang bangun kendaraan menjadi salah satu andalan Indonesia di dunia,” bangga Lulut Wahyudi, Director Kustomfest.

Terhitung ada 400 motor dari builder – builder ternama dan Kustomfest Indonesia Attack menorehkan penghargaan pada karya The Falcon karya Queenlekha Choppers meraih FKC Mooneyes Pick Picks Award dan Mooneyes Cool Pick Award. Kemudian motor kustom RG 545 buatan Ndra King mendapatkan Mooneyes Cool Pick Award.

Tentunya Bang Gilmot juga bangga nih, dengan kata lain karya builder Indonesia sudah diakui oleh negara lain. Senada dengan Director Kustomfest yang terjun langsung ke lokasi acara Lulut juga berpendapat sama.

“Kami berbicara langsung dengan beberapa builder serta pelaku di dunia kustom kulture lainnya, bahwa tahun ini kualitas pesertanya jauh lebih meningkat. Tujuan utama KUSTOMFEST Indonesian Attack bukan hanya soal kemenangan namun lebih dari itu bagaimana mengangkat kreativitas dari keberagaman builder dalam berkarya agar menjadi sebuah kekuatan Indonesa di dunia internasional sekaligus meningkatkan kualitasnya. Kami hanya memberikan ruang mewadahi potensi yang dimilliki Indonesia untuk kemudian mengajak partisipasi berbagai pihak termasuk pemerintah dalam mendukung kiprah mereka ke level dunia,” tutup Lulut.