Last Updated on August 7, 2017 by Bang Gilmot
GilaMotor.com – Perkembangan pesat teknologi memungkinan banyak hal, Gilmoters. Termasuk inovasi dalam proses pembuatan motor. Salah satu bukti adalah lahirnya kendaraan roda dua yang diklaim sebagai motor cetakan printer 3D (tiga dimensi) pertama di dunia ini.
APWorks yang merupakan bagian dari perusahaan aviasi Airbus melakukan eksperimen tersebut belum lama ini. Mereka membuat rangka motor memanfaatkan printer 3D. Untuk bahannya digunakanlah serbuk aluminium.
Baca juga:
Prototype motor cetakan printer 3D pertama di dunia ini diberi nama Light Rider. Rangkanya berbentuk exoskeletal yang juga dilengkapi motor elektris 6 kW sebagai sumber tenaganya. Sedangkan, output berkisar pada 130 Nm torsi.
Dengan bobot hanya sekitar 38 kg, Light Rider menawarkan rasio perbandingan tenaga dengan bobot yang cukup baik, Gilmoters.
“Struktur (rangka) yang berongga yang kompleks dan bercabang gak bsia diproduksi dengan menggunakan teknologi produksi konvensional seperti pengelasan,” terang Joachim Zettler, CEO APWorks seperti dikutip dari Rideapart.com, Senin (7/8).
Keunggulan Motor Cetakan Printer 3D
Material dari rangkanya memiliki sifat yang tahan karat. Bahkan disebut-sebut lebih kuat dari tinanium, Gilmoters. Perusahaan pembuat mengatakan dalam proses pembuatannya, ” alogaritma bionik menentukan struktur rangka organik dengan menggunakan Altair OptiStruct. Pendekatan yang disetujui oleh kedirgantaraan ini memberi karakter motor yang luar biasa dan menjamin penggunaan material secara optimal.”
Light Rider bisa digeber hingga 79 km perjam. Kecepatan itu dirasa cukup untuk menjadikannya sebagai kendaraan dalam kota. Yang menjadi kekurangannya adalah baterai hanya tahan buat dipakai menempuh 60 km.
Yang artinya Light Rider hanya bisa digunakan untuk perjalanan jarak dekat dan pengguna harus sering-sering melakukan isi ulang baterai. Selain soal jarak tempuh, tantangan lain buat Light Rider menembus pasar motor massal adalah harganya.
APWorks menjual motor cetakan printer 3D ini seharga 56.000 Dollar Amerika Serikat atau setara Rp746 juta. Kapastitas produksinya pun terbatas hanya 50 unit.
