Last Updated on May 8, 2012 by
GILAMOTOR.com, Sentul. – Dominasi Yamaha coba dipatahkan Honda, seri ke -3 Motoprix di Karting Sentul (5-6/5). Blade terus member perlawanan domonasi Jupiter, terlihat jelas di kelas pemula dari MP 3 sampai MP 6.
Gerry Laurent-Honda Banten mampu menyodok diposisi 2 dengan Blade di belakang Tammy Pratama dari Yamaha Yamalube. Regulasi pemula menguntungkan bagi Blade, secara standar klep lebih besar daripada Jupiter. Kombinasi in dan out dari Blade sendiri 25,5 dan 21 dibandingkan Jupiter yang cuma 23 dan 21, otomatis Blade lebih powerfull.
Tim Honda Terus Riset
Biarpun demikian Motoprix seri ke 3 ini Honda masih mengekor di belakang Yamaha, “Riset masih terus jalan demi merebut dominasi Jupiter,†seru Houce, manager dan ayah bagi Gerry Laurent yang rela pulang pergi Surabaya-Jakarta guna memantau perkembangan anaknya.
Kelebihan diameter klep dari Blade memang belum maksimal, pasalnya para mekanik belum nemu setingan yang pas. Menurut Houce, jika disetting high speed macam durasi bukaan kem 61 derajat dan 33 derajat bikin kekuatan logam komponen milik Blade tidak stabil. Terjadi kruk as patah dua kali saat Gerry turun di seri perdana IRS kemarin di Sentul besar. Tapi berbeda dengan sirkut karting yang dipakai Motoprix, kali ini lebih rolling.
Andalkan Teknik Pebalap
Banyak tikungan di Sentul kecil lebih mengandalkan teknik pembalap bukan mesin. Malah setinggan mesin dibikin menengah agar mampu cepat masuk dan keluar tikungan. “Susah untuk setting di sirkuit rolling macam ini, waktu QTT kemarin banyak team yang lembur untuk nemu setingan yang pas,†ujar Ilham – Manager Team dari Hatta Rajasa Racing Team Jupiter.
Houce juga menambahkan, model sirkuit yang rolling macam ini tergantung pinter-pinter joki bawa motornya dan bisa memainkan putaran mesinnya. Dibikin menggantung mengikuti alur tikungan, tapi Blade agak kesulitan karena wheel base rangka lebih panjang 20 mm.
Tapi Motoprix kali ini lagi-lagi regulasi pemula menguntungkan Blade, dudukan sok atas boleh dimajukan. “Sok Daytona bisa dimajukan 4 cm,†tambah Houce, jika kurang mau nggak mau memakai swing arm Jupiter, bisa mengurangi 1-2 cm atau gunakan motor New Blade.
Permasalahan rangka yang kaku bisa diatasi oleh trik tersebut untuk Blade lama, “Tapi kalau pakai New Blade, trik tersebut tak perlu lagi karena swing arm telah disempurnakan,†jelas Deddy-Manager dari Honda Aries Putra.
Doi percaya dalam 1 tahun ke depan bahwa Blade mampu mengasapi Jupiter dengan dukungan sponsor dan AHM. Saat Motoprix di kelas bergengsi MP1 dan MP 2 seeded dikuasai garpu tala Jupiter, Deddy sendiri turun dengan rider Juni AS cuman masuk 5 besar belum bisa mangacak-acak dominasi Yamaha.
Kembali ke kondisi sirkuit Sentul kecil tipikal rolling yang memakan banyak korban karena tidak kemampuan mengontrol bukaan gas dan rpm. Pada kelas MP 2, Sulung Giwa-Andy Speed jatuh, di kelas MP 4 lebih parah, tabrakan beruntun melibatkan Galang, Eko dan Ages hingga dihentikan di lap ke 5. Tak terkecuali pembalap kawakan Bima Octavianus, jatuh sampai dipapah dan tangan kiri tidak bisa digerakkan.
Penulis: F3 | Teks Editor: @Jayadi72 | Foto: F3