55
3514

MotoGP Motegi : Pertarungan Dua Prajurit Pembunuh

Last Updated on October 4, 2010 by

MotoGP Motegi : Pertarungan Dua Prajurit Pembunuh
GilaMotor, MOTEGI.- Kendati tak menjadi juara, duel pembalap tim Fiat Yamaha, Rossi dan Lorenzo mampu memberi tontonan memukau bagi pecinta MotoGP di Jepang dan dunia. Pertarungan keduanya dalam perebutan podium ketiga tak jarang membuat penikmat MotoGP harus menahan nafas menyaksikan pertarungan keduanya di lintasan.
Lorenzo yang sedang berusaha keras memperkecil jarak antara dirinya dan pembalap Honda, Andrea Dovisizo yang berada di urutan kedua setelah Stoner, justeru harus kehilangan posisinya setelah rekan satu timnya, Valentino Rossi, berhasil mencuri posisi Lorenzo di putaran kelima MotoGP seri Motegi, Jepang, (3/10).
Rossi yang terus berusaha memperkecil jarak antara dirinya dan Dovi yang berada di posisi dua, terus dibayangi Lorenzo. Sementara Stoner yang mampu melakukan start dengan baik, terus melesat meninggalkan lawan-lawannya. Bahkan Dovi yang sesungguhnya diunggulkan akan mencetak angka penuh setelah penampilan memukau pada sesi kualifikasi, ternyata tak mampu berbuat banyak. Dan Stoner pun menang tanpa perlawanan berarti.
Balapan yang terlihat membosankan pada putaran pertama hingga pertengahan, seolah berubah menjadi ajang pertunjukan spektakuler saat duel Rossi dan Lorenzo dimulai. Puncak pertarungan keduanya dimulai ketika balapan memasuki putaran ke 18. Lorenzo yang sejak awal seolah menampung kekuatan dan mencari celah untuk mengambil kembali posisinya yang dicuri Rossi, melakukan over taking dari sisi luar tikukangan.
Rossi yang tak tinggal diam kembali merebut posisi ketiga setelah memanfaatkan kesalahan Lorenzo yang tak mampu menjaga posisi motornya di race line saat menikung. Celah kecil ini tak disia-siakan Rossi. Tanpa perlu memakan banyak waktu Rossi kembali menempati posisi ke tiga dibelakang Dovi.
Rossi yang piawai menjaga posisinya dan tak memberi celah di tikungan, membuat Lorenzo harus bekerja keras melakukan over taking dari sisi luar dan ini sempat beberapa kali terjadi.
Bahkan aksi Lorenzo yang mecoba menusuk ke depan Rossi, sempat membuat seluruh tim Fiat Yamaha menahan nafas ketika fairing motor keduanya bersentuhan beberapa kali dan berjalan beriringan sangat dekat.
Itu bukanlah akhir pertarungan, ketegangan sempat terjadi beberapa kali saat keduanya saling susul hingga akhirnya Rossi mendapat keuntungan di beberpa tikungan akhir hingga akhirnya menyentuh garis finish.
Di balapan seri Motegi ini, Stoner memang menjadi pemenangnya, namun Rossi dan Lorenzo lah yang menjadi bintangnya. Aksi keduanya sungguh mengingatkan pertunjukan Rossi beberapa tahun silam, dimana dirinya dianggap bukan hanya sebagai pembalap, tapi seorang entertainer di lintasan balap.
Lorenzo yang kembali gagal meraih podium dan hanya mencatat 13 poin tambahan di Motegi, kini hanya selisih 69 poin didepan Dani Pedrosa yang tak bisa mengikuti jalannya balapan karena cidera. Pada seri Sepang pekan depan, Lorenzo berambisi untuk memasitikan gelar juara dunia MotoGP tahun ini. Lorenzo mengaku sudah semakin dekat dengan impiannya itu.
“Balapan yang luar biasa! Tentu saja saya harus mempersiapkan pertarungan untuk menang, tapi biar bagaimanapun itu sangat luar biasa. Sebuah pertunjukkan yang sesungguhnya dan saya ingin mengucapkan selamat kepada Lorenzo karena dia bertarung sangat kuat dan tak menyerah hingga akhir. Sayangnya saya kehilangan waktu di awal balapan ketika dia melewati saya. Begitu juga Stoner dan Dovisiozo yang berhasil mempimpin didepan,” papar Rossi.
Rossi yang bertekad meraih kemenangan di seri mendatang, berharap pertunjukan ini akan kembali berlanjut di MotoGP Sepang pekan depan.
“Ini adalah pertempuran besar antara Velentino dan saya, dua prajurit dengan naluri pembunuh. Saya harus mengatakan bahwa pada beberapa titik saya berpikir dia benar-benar adil,” tutur Lorenzo.
“Saya sangat kecewa karena harus kembali kehilangan podium di rumah Yamaha sendiri, Jepang, tapi inilah balapan. Langkah kami sudah dekat untuk mewujudkan impian menuju juara dunia dan saya sangat berharap kami bisa melakukannya pekan depan di Sepang,” tandas Lorenzo.

GilaMotor, MOTEGI.- Kendati tak menjadi juara, duel pembalap tim Fiat Yamaha, Rossi dan Lorenzo mampu memberi tontonan memukau bagi pecinta MotoGP di Jepang dan dunia. Pertarungan keduanya dalam perebutan podium ketiga tak jarang membuat penikmat MotoGP harus menahan nafas menyaksikan aksi keduanya di lintasan.

Lorenzo yang sedang berusaha keras memperkecil jarak antara dirinya dan pembalap Honda, Andrea Dovisizo yang berada di urutan kedua setelah Stoner, justeru harus kehilangan posisinya setelah rekan satu timnya, Valentino Rossi, berhasil mencuri posisi Lorenzo di putaran kelima MotoGP seri Motegi, Jepang, (3/10).

Rossi yang terus berusaha memperkecil jarak antara dirinya dan Dovi yang berada di posisi dua, terus dibayangi Lorenzo. Sementara Stoner yang mampu melakukan start dengan baik, terus melesat meninggalkan lawan-lawannya. Bahkan Dovi yang sesungguhnya diunggulkan akan mencetak angka penuh setelah penampilan memukau pada sesi kualifikasi, ternyata tak mampu berbuat banyak. Dan Stoner pun menang tanpa perlawanan berarti.

Balapan yang terlihat membosankan pada putaran pertama hingga pertengahan, seolah berubah menjadi ajang pertunjukan spektakuler saat duel Rossi dan Lorenzo dimulai. Puncak pertarungan keduanya dimulai ketika balapan memasuki putaran ke 18. Lorenzo yang sejak awal seolah menampung kekuatan dan mencari celah untuk mengambil kembali posisinya yang dicuri Rossi, melakukan over taking dari sisi luar tikukangan.

Rossi yang tak tinggal diam kembali merebut posisi ketiga setelah memanfaatkan kesalahan Lorenzo yang tak mampu menjaga posisi motornya di race line saat menikung. Celah kecil ini tak disia-siakan Rossi. Tanpa perlu memakan banyak waktu Rossi kembali menempati posisi ke tiga dibelakang Dovi.

Rossi yang piawai menjaga posisinya dan tak memberi celah di tikungan, membuat Lorenzo harus bekerja keras melakukan over taking dari sisi luar dan ini sempat beberapa kali terjadi.

Bahkan aksi Lorenzo yang mecoba menusuk ke depan Rossi, sempat membuat seluruh tim Fiat Yamaha menahan nafas ketika fairing motor keduanya bersentuhan beberapa kali dan berjalan beriringan sangat dekat.

Itu bukanlah akhir pertarungan, ketegangan sempat terjadi beberapa kali saat keduanya saling susul hingga akhirnya Rossi mendapat keuntungan di beberpa tikungan akhir hingga akhirnya menyentuh garis finish.

Di balapan seri Motegi ini, Stoner memang menjadi pemenangnya, namun Rossi dan Lorenzo lah yang menjadi bintangnya. Aksi keduanya sungguh mengingatkan pertunjukan Rossi beberapa tahun silam, dimana dirinya dianggap bukan hanya sebagai pembalap, tapi seorang entertainer di lintasan balap.

Lorenzo yang kembali gagal meraih podium dan hanya mencatat 13 poin tambahan di Motegi, kini hanya selisih 69 poin didepan Dani Pedrosa yang tak bisa mengikuti jalannya balapan karena cidera. Pada seri Sepang pekan depan, Lorenzo berambisi untuk memasitikan gelar juara dunia MotoGP tahun ini. Lorenzo mengaku sudah semakin dekat dengan impiannya itu.

“Balapan yang luar biasa! Tentu saja saya harus mempersiapkan pertarungan untuk menang, tapi biar bagaimanapun itu sangat luar biasa. Sebuah pertunjukkan yang sesungguhnya dan saya ingin mengucapkan selamat kepada Lorenzo karena dia bertarung sangat kuat dan tak menyerah hingga akhir. Sayangnya saya kehilangan waktu di awal balapan ketika dia melewati saya. Begitu juga Stoner dan Dovisiozo yang berhasil mempimpin didepan,” papar Rossi.

Rossi yang bertekad meraih kemenangan di seri mendatang, berharap pertunjukan ini akan kembali berlanjut di MotoGP Sepang pekan depan.

“Ini adalah pertempuran besar antara Velentino dan saya, dua prajurit dengan naluri pembunuh. Saya harus mengatakan bahwa pada beberapa titik saya berpikir dia benar-benar adil,” tutur Lorenzo.

“Saya sangat kecewa karena harus kembali kehilangan podium di rumah Yamaha sendiri, Jepang, tapi inilah balapan. Langkah kami sudah dekat untuk mewujudkan impian menuju juara dunia dan saya sangat berharap kami bisa melakukannya pekan depan di Sepang,” tandas Lorenzo.

Penulis/Foto : Jay/MotoGP