Last Updated on April 20, 2013 by
GILAMOTOR.com. – Tim Gresini memperingati 10 tahun wafatnya juara dunia GP 250cc Daijiro Kato. Pada musim balap 2003, dunia dipaksa menyaksikan seorang juara dunia harus tergeletak dengan motornya yang hancur berkeping-keping di sirkuit Suzuka, Jepang.
“10 tahun yang lalu dimana hari saat dunia kehilangan senyum Daijiro Kato. 10 tahun tanpa nomer 74, sebuah nomer yang tertulis di hati semua orang di tim,† ucap pemilik tim Gresini, Fausto Gresini.†“Daijiro adalah pembalap sejati yang dicintai oleh ribuan penggemarnya di seluruh dunia dengan gaya balap yang mengagumkan dan semangat kemenangan. Hari ini, nomer 74 akan terlihat di semua motor Gresini di Moto3, Moto2 dan MotoGP sebagai penghormatan kepada sang juara.â€
Daijiro Kato lahir di Saitama pada 4 Juli 1976. Awal karir balapnya dimulai sejak ia berumur 3 tahun. Pada tahun 1979, ia telah berlatih mengendarai motor pocket bike dan di usia 5 tahun ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike bahkan sering menjadi juara. Saat usia 11 tahun ia mulai berlomba dengan mengendarai minibike, dan berhasil menjuarai semua kelas yang dilombakan di daerahnya.
Tahun 1998, ia turun di GP 250cc di Jepang sebagai pembalap wildcard, dan berhasil menjuarainya. Pada tahun 2000 ia mengikuti GP 250cc secara penuh dengan bergabung dalam tim Axo Honda Gresini. Hasilnya, ia berhasil menduduki peringkat 3 dunia di kelas tersebut dengan 259 poin dan 4 kali juara seri yaitu di sirkuit Suzuka (Jepang), sirkuit Estoril (Portugal), sirkuit Nelson Piquet (Brasil), dan sirkuit Motegi (Jepang).
Pada tahun 2001, dengan bergabung dengan tim Telefonica Movistar Honda dan mengendarai Honda NSR 250, pembalap bernomor 74 ini meraih gelar juara dunia GP 250cc. Ia meraih 11 kemenangan dari 16 seri yang dilombakan dan merebut 322 poin. Tahun 2002 ia pindah ke kelas MotoGP, bergabung dengan tim Fortuna Honda Gresini dan mengendarai Honda NSR 500, ia mampu menyaingi pembalap pabrikan Honda dan pabrikan lainnya yang menggunakan motor 4 tak 990cc. Di pertengahan musim ia mendapat jatah Honda RC211V 4 tak 990 cc, dan langsung meraih posisi kedua di sirkuit Brno, Ceko.
Musim 2003 ia membalap dalam tim yang sama dengan sponsor baru Telefonica Movistar dan turun penuh dengan RC211V. Sayang pembalap yang menjadi harapan Jepang untuk menjadi juara dunia pertama asal Jepang itu tewas setelah mengalami kecelakaan mengerikan yang terjadi pada seri pertama MotoGP 2003 baru berjalan. Motor RC211V yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dan hancur berkeping-keping di depan fans nya sendiri, di lap keempat GP Jepang pada 6 April 2003. Ia sempat bertahan hidup dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis menggunakan helikopter.
“20 April ada hari yang sangat menyedihkan bagi kami karena tepat 10 tahun sejak kami kehilangan Daijiro Kato dalam kecelakaan tragis di Jepang.â€