1
846

Moto2 2013: Masalah Teknik Sudah Ok, Topan Siap Hadapi Moto2 Seri Pembuka

Last Updated on April 1, 2013 by

GILAMOTOR.com. – Eng.. Ing.. Eng… Jelang seri perdana Moto2 2013 makin gak sabar pengen liat aksi pembalap Indonesia yang membalap di tim QMMF, Rafid Topan Sucipto. Tahun perdana, pembalap yang dapat support dari pelumas dalam negeri, Evalube, memang nggak ditargetkan finis di lima besar apa lagi podium. Tapi kalau nyatanya anak Tanjung Priok itu bisa, itu sangat membanggakan pastinya.

Sejauh ini persiapan Topan berlaga di Moto2 masih berkutat dengan urusan fisik dan mental. Maklum, selama ini doi lebih sering balapan motor bebek, ketimbang balapan dengan mesin 600cc. Kalau persiapan motor tunggangannya, sudah nggak ada masalah. Everything ok.. Manajer pribadi Topan, Dyan Dilato, bilang kalau masalah teknis motor macam power mesin, ban, handling dan rangka sudah tidak ada masalah. “Frame, Engine yang digunakan semua riders sama yaitu Honda 600cc. Dimana mesin diundi dan disegel oleh Dorna sebelum diterima masing-masing tim,” ucap Dyan kepada perwakilan Gilamotor.com.

Di tahun pertamanya, Topan masih harus banyak belajar dalam Moto2. “Setidaknya dalam 5 race pertama Topan bisa masuk 20 besar dan finish. Supaya more laps dan jam terbangnya bertambah,” tambah Dyan.

Yang masih jadi masalah adalah bodi Topan yang masih terlalu ringan. Saat berbincang dengan wartawan Gilamotor.com di Jakarta, Topan mengakui kalau dia masih punya Pe Er menambah berat badan sebanyak 5 kg. Dan sampai sekarang itu belum terselesaikan. Tapi bukan berarti Topan nggak boleh balapan. Tapi disiasati dengan menambah timah seberat 5 kg di motornya. “Bobot minimal 59 kg. Masalahnya sekarang dia cuma 55 kg dan ototnya belum terbentuk. Makanya Topan harus nambah berat badan dengan fitness di gym dan makan banyak protein plus karbohidrat,” terang Dyan. Kalau kurang bobot jelas akan bermasalah. Makanya timah seberat 5 kg ditempel di motornya dan itu jadi pekerjaan yang harus diselesaikan para insinyur untuk membagi bobotnya. “Tambahan timah 5 kg di motor harus diatur weigt distribution-nya. Jadi frame factory engineer harus kerja keras memikirkan weigt distribution tersebut. Harus diatur. Depan, belakang, atas dan sebagainya.”

Masalah utama adalah fisik Rafid Topan yang jauh dari prima. Makanya pembalap yang disponsori oleh pelumas Evalube ini harus banyak latihan. Endurance, aerobik dan anaerobic termasuk fitness biar ototnya terbentuk.

“Target dalam tahun pertama hanya pembelajaran dan finis setiap race-nya. Karena dalam 5 kali tes dia jatuh terus!  Mohon doa rakyat Indonesia agar Topan bisa sukses,” harap Dyan.

Tenang Om Dyan.. Seluruh pasukan Gilamotor.com dan masyarakat Indonesia pasti mendoakan.