Gilamotor.com – Setiap pembalap punya karakter dan cerita suksesnya hingga dia berada di posisi puncaknya kini, dan biasanya pebalap mencurahkan cerita melalui motif pada helm balapnya.
Bukan hanya pebalap MotoGP, pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang tergabung dalam Astra Honda Racing Team (AHRT) juga melakukan hal yang sama Gilmoters.
(Baca juga: LA 32 Riders Jadi Nostalgia Kumpul Alumni Kampus Yang Hobi Riding)
Ungkapan nasionalisme memang menjadi bagian paling dominan dari motif helm pebalap AHRT. Warna khas merah dan putih, bahkan gambar burung garuda sebagai lambang negara pun kerap muncul di helm balap mereka.
Helm milik Irfan Ardiansyah memiliki motif lambang Garuda yang mendominasi bagian atas helm, sebagai lambang kecintaan terhadap bangsa. Sementara warna dominan merah jambu menandakan kecerahan, kegembiraan dan keceriaan, agar balapan senantiasa dinikmati sebagai sesuatu yang menyenangkan, bukan sebuah tekanan Gilmoters.
Sementara itu Helm Rheza Danica yang membela AHRT di ARRC kelas SS600 juga punya warna dominan merah dan putih yang melambangkan kecintaan terhadap Bangsa Indonesia.
(Baca juga: Kembalinya Mario Aji Dalam Balap FIM CEV Moto3 Junior World Championship)
”Selain semangat nasionalisme, warna merah dan putih juga senada dengan livery AHRT. Ada logo huruf ‘R’ sebagai tanda bahwa ini adalah Rheza,” ujarnya.
Tampil beda, Mario Suryo Aji yang saat ini berlaga di CEV Moto3 Junior World Championship itu menggunakan helm berdesain ”boom” di bagian samping. Ini menunjukkan spirit untuk selalu tampil mengejutkan. Dominasi warna merah dan putih menunjukkan nasionalisme, ditambah grafis elektro sebagai simbol daya yang kuat.
Dan Lucky Hendriansya, pebalap asal Sidrap, Sulawesi Selatan yang membela AHRT di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas AP250 ini mengandalkan helm berlogo ”Chicken Speed”.
Menurutnya ini melambangkan kecintaannya sejak kecil memelihara ayam. Selain itu, ada lagi dua gambar yang selalu tampak dominan pada helmnya, yakni pantai dan rumah.
”Pantai melambangkan ketenangan dalam menghadapi tekanan saat balap. Kalau gambar rumah, melambangkan doa agar selalu diberi keselamatan setelah balap di mana pun, dan selalu mengingatkan juga dari mana kita berasal, harus pulang ke rumah,” tutup Lucky.