Last Updated on September 26, 2024 by Admin Gilmot
Sistem pengereman pada sepeda motor memiliki fungsi yang sangat penting sebagai salah satu sistem keamanan berkendara. Untuk itu, pemilik motor baiknya merawat sistem pengereman agar selalu bekerja dengan optimal saat digunakan.
Salah satu cara merawat sistem pengereman adalah dengan rutin memeriksa dan mengganti minyak rem. Namun, masih banyak pemotor yang bingung nih kapan sih tepatnya mengganti minyak rem pada sepeda motor?
Ternyata, untuk mengganti minyak rem ini tak perlu terlalu terburu-buru. Pada sepeda motor yang digunakan secara normal, minyak rem perlu diganti setiap menempuh jarak 25 ribu kilometer. Meski demikian, angka ini tak menjadi patokan karena tergantung dengan gaya mengemudi pengendara.
Minyak rem ini juga bisa bertahan sampai jarak 30 ribu km. Atau bahkan kurang dari 25 ribu km. Gaya bersepeda motor yang sering melakukan manuver atau sering terjebak macet biasanya membutuhkan waktu ganti minyak rem lebih pendek.
Selain soal jarak, minyak rem juga harus segera dikuras dan diganti apabila dalam kondisi kemasukan air atau kotoran. Ciri-cirinya adalah tampak keruh, volume berkurang, dan tampak kotor.
Apabila dalam kondisi tersebut minyak rem tak segera diganti maka bisa merusak seal karet di master rem dan seal di kaliper rem hingga menyebabkan karat di saluran minyak rem. Dampak terburuknya adalah menyebabkan cairan rem bocor dan membuat sistem pengereman tak bekerja semestinya bahkan bisa membuat rem blong.
Di sisi lain, apabila muncul karat tentu saja akan mengganggu penampilan sepeda motor. Untuk itu, perawatan minyak rem ini jangan sampai diabaikan ya.
Selain itu, pastikan menggunakan minyak rem sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Jangan gunakan sembarang minyak rem karena bisa jadi titik didihnya berbeda. Menggunakan sembarang minyak rem juga bisa memicu terjadinya rem blong.