Last Updated on January 31, 2020 by Bang Gilmot
Gilamotor.com – Pengembangan mesin supercharger terus dilakukan pabrikan motor Kawasaki, saat ini brand yang identik dengan warna hijau tersebut mengembangkan mesin 4-silinder supercharger, dengan menyematkan dua buah injektor di setiap silindernya Gilmoters.
Satu injektor duduk di tempat biasanya, sementara satunya lagi berada di atas ruang bakar alias di klep masuk. Sistem injeksi langsung atau direct injection bukanlah hal baru pada kendaraan. Hal ini merupakan siasat dari para manufaktur untuk mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan mesin.
(Baca juga:Â Inspirasi Motor Kustom Berbasis Mesin Tidur)
Sistem ini sendiri telah dilakukan sejak 1950-an Gilmoters. Namun beberapa pabrikan motor terus bereksperimen karena semakin ketatnya aturan mengenai emisi. Sistem injeksi langsung mampu meminimalisir menumpuknya kerak pada ruang bakar, lalu berujung pada hasil pembakaran yang lebih sempurna. Pada akhirnya berujung kian sedikitnya hasil karbon pada pembuangan atau knalpot.
Menggunakan injeksi langsung pada sepedamotor, dianggap tidak bisa maksimal saat mesin tengah bekerja di putaran tinggi. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pemikiran Kawasaki untuk menggunakan sistem injeksi hybrid, atau 2 injektor dalam satu piston.
Direct Injection bertugas mendinginkan ruang bakar. Sistem pembakaran model ini juga membantu mencegah terjadinya ngelitik atau fungsi abnormal pada ruang bakar. Mesin injeksi langsung lebih akurat memantau campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam mesin.
Namun sistem injeksi konvensional atau yang disemprotkan pada bagian katup, juga memiliki keunggulan. Model ini memiliki efek pembersihan pada katup, juga memperlambat terjadinya penumpukan karbon.
Model ini juga memberikan efek pendinginan pada area katup. Sehingga udara yang masuk ke dalam ruang bakar lebih adem dan padat. Sistem injeksi model ini dianggap sebagai jawaban atas aturan EURO 6 yang sudah diterapkan di Eropa.